Menristek Restui Unair Garap Vaksin Merah Putih

5 Desember 2020, 16:49 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro /instagram.com/kementerianristekbrin

Lingkar Madiun – Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro telah menyetujui Vaksin Merah Putih untuk dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Hal ini diungkapkan oleh Bambang saat menghadiri acara penetapan tim tersebut di Surabaya pada hari Jumat,  Desember 2020.

"Saya memberikan secara resmi Kep (keputusan) Menristek mengenai penetapan tim peneliti Unair sebagai salah tim yang mengembangkan Vaksin Merah Putih," tutur Bambang, seperti dikutip Lingkar Madiun dari Antara Jatim pada hari Sabtu, 5 Desember 2020.

Baca Juga: Pemerintah Bentuk Direktorat Khusus Halal, Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Syariah Global

Baca Juga: Sri Mulyani: Anak Indonesia Bantu Tangani Pandemi Dengan Belajar

Bambang mengatakan bahwa Unair memiliki inisiatif untuk mengkomunikasikan perkembangan Vaksin Merah Putih karena universitas ini merupakan salah satu kampus pengembang vaksin di Indonesia.

Selain itu, Unair juga telah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).

Dalam acara penetapan tim pengembangan vaksin ini, Kementerian Riset dan Teknologi juga melakukan kerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical agar peninjauan vaksin serta uji klinis pada hewan menjadi lebih mudah.

"Mudah-mudahan Pada Desember ini tinjauan sudah bisa dilakukan. Dan pada Tri Wulan pertama tahun depan Unair bisa menyerahkan bibit vaksinnya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan PT Biotis," ujarnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Cerita Indonesia Utang 15 Triliun Rupiah dari Australia, Untuk Apa?

Bambang menekankan bahwa proses eduksi terhadap masyarakat tentang keamanan vaksin merupakan bagian yang paling utama.

"Vaksin pertama kali yang akan digunakan adalah sinovac. Vaksin yang paling penting adalah keamanan. Oleh karenanya dilakukan uji klinis. Kami masih akan melihat hasil uji klinis tahap 3 yang dilakukan di Bandung," ujar Bambang.

Tak hanya itu, Bambang meminta agar masyarakat mengerti bahwa vaksin yang akan digunakan berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi virus corona.

Baca Juga: UI Garap Termometer Otomatis Screening Virus Corona

"Oleh karenanya dilakukan uji klinis untuk menentukan vaksin aman. Setelah itu dilakukan vaksinansi. Masyarakat harus memahami vaksin ini aman. Vaksin untuk menumbuhkan kekebalan atau menumbuhkan imunitas terhadap COVID-19," kata Bambang.

Peneliti Vaksin Merah Putih Unair, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih menuturkan bahwa kehadiran Menristek merupakan bentuk dukungan yang penting untuk seluruh tim peneliti.

"Tim kami tim besar, mulai dari tim penentuan rekombinan viral vector, tim uji pada hewan, hingga tim uji klinis, yang dalam hal ini melibatkan RSUA dan RS Dr Soetomo. Kami bikin riset vaksin sudah dari awal konsorsium dengan teman-teman di rumah sakit," tutur Prof Nyoman.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler