Blusukan ke Tangerang, Mensos Tri Rismaharini Dapati Masih ada Pungutan dan Pemotongan Dana Bansos

29 Juli 2021, 09:40 WIB
Mensos Tri Risma Harini Sidak Bansos di Kota Tangerang /Foto: Kemensos.go.id/

LINGKAR MADIUN – Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan inspeksi mendadak atau blusukan pada hari Rabu, 28 Juli 2021, ke sebuah kawasan di Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Wanita yang akrab disapa Risma itu memberikan imbauan pada warga penerima bantuan sosial, di antaranya Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), danBantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Program Sembako.

Baca Juga: YKI dan AstraZeneca Gelar Konferensi Pers PeluncuranAplikasi PULIH untuk Bantu Pasien Kanker, Begini Ulasannya

Dalam blusukannya, Risma terkejut mendapati bahwa seorang penerima bantuan BPNT di Jalan H. Diran RT 3/RW 3 Pinang, Aryanih, mengaku dimintai uang kresek oleh pihak tertentu yang terkait dengan program bantuan yang dia terima dari Kementrian Sosial (Kemensos) tersebut.

Risma menegaskan bahwa seharusnya warga jangan mau dimintai uang kantong kresek atau apa pun namanya oleh pihak tertentu, sebab bantuan yang diterima warga adalah hak yang harus diterima secara penuh tanpa pemotongan sedikit pun.

Baca Juga: Kabar Bahagia Bagi Penempuh Sarjana, Pemkab Bojonegoro Kembali Membuka Beasiswa 2 Sarjana Satu Desa

“Ibu jangan takut (mengenai hal ini), saya jamin ya. (Kalau terjadi lagi) tulis surat soal ini kepada saya,” imbau Risma.

Risma juga mendapati seorang warga penerima BPNT, Maryanih, yang mengungkapkan harga barang yang diterimanya tidak genap seharga Rp200 ribu perbulan.

Baca Juga: Kasus Baru Covid 19 Menurun, Tapi Kasus Kematian Meningkat, Jubir Vaksinasi Kemenkes: Masih Harus Kerja Keras!

“Saat dihitung oleh petugas Satgas Pangan dari Mabes Polri, harga komponen yang diterima warga hanya Rp177 ribu, dariyang seharusnya Rp200 ribu. Jadi masih ada selisih Rp23.000. Coba bayangkan Rp23.000 dikalikan 18,8 juta,“ kata Risma.

Risma berharap agar penerima bansos tegas bekerja sama membantu pemerintah untuk menghapuskan upaya pemotongan dana oleh oknum tidak bertanggung jawab, agar bantuan bisa tersalurkan dengan baik dan bermanfaat.

Baca Juga: Amankan Pilkades Sampai Ke Pelantikan, Bupati Bangkalan Apresiasi Polresnya

“Tolong bantu kami untuk mengetahui apakah ada pemotongan atau tidak, kalau gini-gini terus tidak bisa selesai urusannya. Kapan warga mau sejahtera?“ tanya Risma.

Risma juga menemui dan berdialog dengan beberapa warga yang sedang antre pencairan BST dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) di Jalan H. Diran RT 8/RW 1, Kecamatan Pinang, Tangerang.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020, Atlet Angkat Besi Raih1 Perak dan Perunggu, Menteri Perekonomian : Mendukung dan Bangga

Di lokasi tersebut, tercatat sebanyak 110 warga penerima danaBST.

Selain memberikan imbauan untuk menindak tegas pungutan dan potongan dana bansos, Risma juga mengajak warga untuk berdaya dan tidak selamanya bergantung pada bansos.

Risma memotivasi masyarakat untuk lebih produktif. Dia menyampaikan contoh program kewirausahaan yang sukses dilaksanakan di Surabaya, yakni kampung kue dan kampung lontong, dimana warganya fokus membuat kue dan lontong sebagai kegiatan wirausaha.

Baca Juga: Pemerintah Jalankan PPKM Darurat Level 4, Berikut Ini Rincian Aturannya

“Saya selalu memberi semangat untuk memotivasi masyarakat agar mau berubah melalui program usaha produktif, di antaranya beternak ayam maupun memelihara ayam peteluryang hasilnya bisa dimanfaatkan demi meningkatkan kesejahteraan keluarga,“ pungkas Risma.***

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler