Kilas Perjalanan Brand Fashion Erigo, dari Depok Hingga New York

6 September 2021, 14:55 WIB
Profil Muhammad Sadad CEO Erigo yang membawa brandnya ke New York Fashion Week. Kilas Perjalan Brand Fashion Erigo, dari Depok Hingga New York /instagram.com/@sadadd

LINGKAR MADIUN – Saat ini publik sedang dihebohkan dengan salah satu brand fashion kebanggaan Indonesia, Erigo. Pasalnya Erigo menjadi salah satu brand fashion yang akan ikut serta dalam menyemarakan perhelatan New York Fashion Week (NYFW) Karti2022.

Tentunya perjalanan membangun Erigo hingga ke titik sekarang bukan lah hal yang mudah. Berikut adalah kilas perjalanan Erigo yang sangat inspiratif untuk disimak.

Perjalanan bisnis Erigo dimulai pada tahun 2011, saat itu Muhammad Syadad selaku CEO dari Erigo merintis usahanya di kamar tipe studio yang berlokasi di Depok. Waktu awal merintis ia melakukan segalanya seorang diri.

Baca Juga: Penderita Hipertensi Wajib Konsumsi 5 Makanan Ini Ampuh Menurunkan Tekanan Darah Tinggi yang Jarang Diketahui

Kala itu ia membuat sebuah merk fashion Selected & Co. , modal awal yang dipakai sebesar Rp 50 Juta. Karena nama merk tersebut sudah dipakai oleh pebisnis lain sehingga Syadad harus menggantinya.

Persaingan bisnis yang sangat ketat membuat bisnisnya hanya bertahan selama 6 bulan saja. Barulah pada tahun 2013 nama Erigo dipilih, lini produk yang dipilih juga berbeda.

Awalnya yang mana mengusung tema batik dan kain ikat namun, sambutan pasar kurang baik, padahal Syadad sudah berinvestasi dengan melakukan pemotretan hingga ke Singapura. Karena fashion etnik yang sepi peminat, hal ini membuat Syadad banting setir untuk mengubah fokus bisnisnya menjadi fashion casual.

Baca Juga: Gunakan 2 Bahan Alami Ini Untuk Masker Wajah, Rasakan Manfaat Luar Biasa Hingga Mencegah Keriput di Wajah

Syadad melakukan berbagai cara agar bisnisnya berkembang. Berawal dari penjualan offline, syadad pun bersiap untuk membentangkan usahanya ke ranah digital dengan cara membuka sebuah laman Erigo Store untuk pembelian online.

Syadad dapat dikategorikan pebisnis yang berani ambil risiko. Hal ini terbukti saat Erigo masih berusia 2 bulan, Syadad mengikutsertakan Erigo dalam perhelatan JakCloth. Syadad turun langsung untuk mengurus bisnisnya. Selama acara tersebut Syadad tidur di masjid Mall, hingga mandi di pom bensin dekat mal demi menekan biaya operasional. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk membesarkan Erigo.

Baca Juga: Ahli Urologi Bongkar Warna Urine Ini Sebabkan Masalah Serius pada Kesehatan Anda Dari Diabetes Hingga Ginjal

Pandangan sebelah mata dari orang sekitar pun tak terelakan. Namun waktu yang menjawab dan membuktikan hasil dari kerja keras Muhammad Syadad. Syadad meyakini bahwa masa sulit akan membawa kamu ke suatu hal besar di masa depan.

Tahun 2014 merupakan awal kebangkitan dari Erigo. Saat itu syadad menggunakan platform Instagram sebagai media promosi brand Erigo dan mengusung tema traveling. Ternyata Instagram memiliki power yang luar biasa bagi Erigo, berawal dari 500 followers, kemudian berkembang menjadi ratusan ribu, hingga sekarang mencapai 2.4 juta followers.

Baca Juga: Akhiri Pertempuran, Pemimpin Oposisi Afghanistan Massoud Ungkap Siap untuk Lakukan Pembicaraan dengan Taliban

Selain Instagram keinginan gaya tetap ciamik selama traveling juga mendorong berkembang pesatnya brand Erigo. Inilah yang membuat Erigo berfokus dengan tema fashion traveling.

Pada tahun 2015 Erigo meluncurkan country series dimana Erigo akan mengunjungi Jepang, AS, dan United Kingdom untuk melakukan pemotretan. Usahanya pun semakin besar hingga mencapai omset Rp 22 Miliar.

Hingga pada tahun 2016 Erigo membuat gebrakan lagi dengan menggandeng artis Lala Karmela dan travel-blogger Febriyan untuk menjadi Brand Ambassadornya.

Baca Juga: Erigo Kolaborasi Dengan 10 Selebritas Pada Perhelatan New York Fashion Weeks 2022, Febby Rastanti Katakan Ini

Mereka berdua akan berkeliling ke berbagai tempat di Indonesia, yang mana dibagi menjadi 12 episode perjalanan. Cerita perjalanan kedua Brand Ambassador tersebut akan dibuat ke dalam bentuk video, foto dan tulisan di blog.

Selain untuk promosi produk Erigo dan meningkatkan asosiasi merknya dengan tema traveling, Syadad juga berkeinginan untuk memotivasi kawula muda untuk lebih mengenal aneka ragam budaya yang ada di Indonesia.

Pada tahun 2017 Erigo memanfaatkan euphoria konsumen yang mulai menyukai belanja online. Erigo membuka official store pada platform Shopee. Hal ini membuat pertumbuhan penjualannya semakin pesat.

Baca Juga: Tampilkan Penayangan Brand Fashion Indonesia di New York, Sandiaga Uno: Kemenkraf Mendukung

Hingga pada tahun 2020 Erigo menjadi merk fasion terlaris pada Shopee 9.9 Super Shoping Day 2020, Top Fashion Brand di Shopee Super Awards. Dampak pencapaian ini sangat terasa bagi Erigo, pasalnya penjualan Erigo mampu naik hingga 10 kali lipat dari penjualan sebelumnya.

Pada awal pandemic Covid-19 penjualan Erigo sempat turun dan Erigo terpaksa mengurangi karyawan. Maka ketika Erigo mendapatkan penjualan yang melimpah dari E-comerce membuat syadat harus merekrut karyawan lebih banyak lagi.

Hingga saat ini erigo memiliki toko offline resmi di Tangerang, Banjarmasin, Malang, Palembang, Yogyakarta, dan Kendari.

Baca Juga: Jadwal dan Pembagian Sesi Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Kemhan Tilok SKD Mandiri Kemhan Jakarta dan Luar DKI

Kerjasama Erigo dan Shopee pun berlanjut, bukan hanya di dalam negeri saja Erigo diikutsertakan dalam program ekspor dari Shopee. Selama setahun respon penjualan Erigo cukup positif, Erigo pun mendapatkan pesanan yang cukup banyak.

Ini merupakan kebanggaan tersendiri yang mana merk asli Indonesia dapat berjualan produknya di luar negeri hingga mengharumkan nama Indonesia dengan keikutsertaannya dalam New York Fashion Week 2022. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler