Gempa Mengguncang Bali Berkekuatan M 4,8 Menyebabkan 3 Orang Meninggal Dunia dan Kerusakan Bangunan

16 Oktober 2021, 13:20 WIB
Gempa 4,8 magnitudo yang mengguncang Karangasem dan Bangli, Bali, pada 16 Oktober 2021, hingga mengakibatkan jatuhnya korban dan kerusakan bangunan. /Twitter/@BNPB_Indonesia

LINGKAR MADIUN- Tiga orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka saat gempa berkekuatan sedang dan gempa susulan melanda pulau wisata Bali, Indonesia, Sabtu 16 Oktober 2021 dini hari.

Gempa terjadi tepat sebelum fajar, menyebabkan orang-orang berlarian keluar rumah dengan panik. Itu melanda tepat ketika pulau itu mulai dibuka kembali untuk pariwisata ketika pandemi COVID-19 berkurang.

Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 terjadi 8 km barat laut Karangasem, pada hari ini pukul 03.18 WIB.

Guncangan gempa berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan bangunan di wilayah Kabupaten Karangasem dan Bangli, Provinsi Bali. 

Baca Juga: Pergulatan Akademik Kembali Hebohkan Jagad Keilmuan di Indonesia yang Ingin Intergrasikan 2 Keilmuan Ini

Baca Juga: Jika Sering Merasakan Kram Otot Selain Cedera, Hal Sepele Ini Penyebabnya dan Simak Cara Mengatasinya

Kemudian, sebuah gempa susulan berkekuatan 4,3 diikuti. Gempa itu relatif dalam, pada 282 km.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M4,8 berpusat pada kedalaman 10 km.

Dilihat dari kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah Denpasar, Karangasem, Lombok Utara berada pada IV MMI, sedangkan Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Mataram III MMI.

BNPB Kabupaten Bangil mengatakan bahwa badan tersebut masih mengumpulkan informasi terbaru tentang kerusakan dan korban.

Dalam bencana ini terdapat jatuh korban yang luka-luka itu termasuk patah tulang dan luka di kepala.

Baca Juga: Watford vs Liverpool: Ujian Berat! Debut Pertama Claudio Ranieri Akan Hadapi The Reds yang Dihantam Cedera

Baca Juga: 7 Perubahan Tubuh Anda Setelah Meninggal Dunia, Salah Satunya Kentut Keluar Dari Semua Lubang

Gempa tersebut memicu tanah longsor di sebuah distrik berbukit, menewaskan sedikitnya dua orang dan memutus akses ke setidaknya tiga desa.

Gempa itu merobohkan rumah-rumah dan kuil-kuil di Karangasem, daerah yang paling dekat dengan pusat gempa, menewaskan seorang gadis berusia tiga tahun yang terkena puing-puing yang berjatuhan.

Rumah dan fasilitas pemerintah rusak di Trunyan dan di desa Kintamani, tujuan wisata populer dengan danau yang menakjubkan.

Dikenal sebagai "pulau para dewa", Bali adalah rumah bagi lebih dari 4 juta orang yang sebagian besar beragama Hindu di negara berpenduduk mayoritas Muslim. Terkenal dengan kuil, gunung berapi yang indah, dan pantai pasir putih yang indah.

Baca Juga: Pergulatan Akademik Kembali Hebohkan Jagad Keilmuan di Indonesia yang Ingin Intergrasikan 2 Keilmuan Ini

Baca Juga: Jika Sering Merasakan Kram Otot Selain Cedera, Hal Sepele Ini Penyebabnya dan Simak Cara Mengatasinya

Pada hari Kamis, pulau itu dibuka kembali untuk pelancong internasional untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun setelah beban kasus COVID-19 di Indonesia menurun drastis

Negara ini memiliki sekitar 1.000 kasus sehari dalam seminggu terakhir setelah memuncak pada sekitar 56.000 kasus baru setiap hari pada bulan Juli.

Indonesia, negara kepulauan yang luas dengan 270 juta orang, sering dilanda gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami karena lokasinya di “Cincin Api”, sebuah busur gunung berapi dan garis patahan yang membentang di Pasifik.

Gempa besar terakhir terjadi pada bulan Januari ketika gempa berkekuatan 6,2 menewaskan sedikitnya 105 orang dan melukai hampir 6.500 orang. Lebih dari 92.000 orang mengungsi setelah gempa melanda Kabupaten Mamuju dan Majene di Provinsi Sulawesi Barat.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler