LINGKAR MADIUN- Pergulatan akademik kembali menghebohkan jagad keilmuan di Indonesia. Kehebohan tersebut bertumpu pada integrasi keilmuan antara Sains dan Agama.
Dari beberapa pakar saling menyusun argumentasinya terkait integrasi keilmuan tersebut.
Baru-baru ini tampil seorang cendekiawan Prof. Amin Abdullah Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia sering menyuarakan terkait Integrasi Keilmuan.
Dilansir dari Jurnal Istudi Islam Profetika bahwa prof Amin berpedapat,bahwa konsep integrasi-interkoneksi yang merupakan upaya untuk menghindari pandangan dikotomis dari ilmu dan agama (khususnya Islam-ilmu) dan dalam pandangan epistemologi, konsep ini mencoba menawarkan kembali semua disiplin ilmu sehingga ada dialogisasi, komunikasi, sinergitas, dan hubungan saling membantu. Jadi terdapat hubungan antara ilmu ( sains ) dengan Agama.
Baca Juga: 7 Perubahan Tubuh Anda Setelah Meninggal Dunia, Salah Satunya Kentut Keluar Dari Semua Lubang
Sebelumnya, Hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan tampaknya menjadi pandangan dikotomis.
Keduanya ibarat minyak dan air, dua entitas yang tidak bisa bersatu kembali dan dipisahkan. Karena “sengketa ini” ilmu pengetahuan mencoba merangkul konsep-konsep agama dan etika agar ilmu pengetahuan-teknologi memiliki nuansa yang manusiawi.
Konflik antara keduanya memaksa kaum Muslim intelektual membuat “jembatan epistemologi” untuk mendamaikan sains dan agama.