Ternyata Pendiri HMI Lafran Pane Pernah Menjadi Teman Diskusi Ketua PKI DN Aidit, Simak Kisahnya

29 September 2020, 19:30 WIB
HMI dan PKI /Dok. Pribadi

LINGKAR MADIUN- Ada yang menarik dibalik kisah sejarah pertentangan antara Himpunan Mahasiswa Islam dan Partai Komunis Indonesia (PKI), ternyata ada keterikatan sejarah antar kedua organisasi itu.

Pendiri HMI, Lafran Pane, adalah teman diskusi pendiri PKI, Dipa Nusantara Aidit (DN Aidit).

Mungkin masyarakat hanya mengetahui bahwa HMI adalah salah satu musuh PKI. Banyak buku-buku sejarah yang menyebutkan hal demikian.

Baca Juga: Survei BPS Mencatat Warga Pecaya Tidak Tertular Covid-19, BPS: Terus Beri Pemahaman Covid-19

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud, Lakukan Langkah Ini!

 

Disebutkan dalam novel karangannya A. Fuadi yang berjudul "Merdeka Sejak Hati", ternyata ada kedekatan antara pendiri HMI dan pemimpin PKI itu.

Saat itu, Lafran Pane kecil (yang kini menjadi Pahlawan Nasional), sering diajak oleh kedua kakaknya, Sanusi Pane dan Armijn Pane, untuk mengikuti diskusi kepemudaan.

Diskusi tersebut bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia yang saat itu masih terjajah.

Baca Juga: Survei BPS Mencatat Warga Pecaya Tidak Tertular Covid-19, BPS: Terus Beri Pemahaman Covid-19

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud, Lakukan Langkah Ini!

 

Namun, Lafran Pane belum bisa bergabung lantaran kebiasaannya sejak kecil hidup di dunia luar yang minim akan diskusi kepemudaan.

Akhirnya, ia luluh dengan bujukan kakaknya, Armijn Pane.

"Berhentilah melihat dirimu sendiri sebagai pusat perhatian yang harus diperhatikan orang. Lihatlah dunia, lihatlah bangsa kita ini, lihatlah sekelilingmu. Ini zaman orang menyusun rencana dan tenaga untuk mendongkel penjajah selamanya dari tanah air kita ini. Tidakkah kau lihat ke depan, bagaimana hidup kita nanti, apakah akan terus dijajah atau merdeka," kata Armijn Pane kepada Lafran.

Baca Juga: Survei BPS Mencatat Warga Pecaya Tidak Tertular Covid-19, BPS: Terus Beri Pemahaman Covid-19

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud, Lakukan Langkah Ini!

 

Lafran kaget mendengar ucapan kakaknya itu. Sontak, ia mau ikut dalam diskusi kepemudaan.

Ternyata pertemuan antara Lafran Pane dan DN Aidit bermula ketika Lafran berumur 17 tahun dan satu sekolah.

Lafran mengaku bahwa DN Aidit merupakan kawan dan lawan debatnya. Saat sekolah, Lafran dan DN Aidit sering terlibat dalam diskusi atau rapat pergerakan untuk membahas tentang bagaimana cara mencapai kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Survei BPS Mencatat Warga Pecaya Tidak Tertular Covid-19, BPS: Terus Beri Pemahaman Covid-19

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud, Lakukan Langkah Ini!

Lafran dan DN Aidit sering bertukar pendapat, bahkan sering berbeda pendapat karena Lafran dan DN Aidit mempunyai dua kesamaan, yaitu penggila buku dan cakap dalam berdiskusi.

Namun, organisasi yang mereka pimpin kini bentrok karena perbedaan ideologi. Sampai DN Aidit ingin membubarkan HMI dengan memotivasi anggota PKI dengan pidatonya.

"Kalau CGMI tidak bisa membubarkan HMI lebih baik anggota CGMI yang laki-laki menggunakan kain saja," orasi DN Aidit.

Baca Juga: Survei BPS Mencatat Warga Pecaya Tidak Tertular Covid-19, BPS: Terus Beri Pemahaman Covid-19

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud, Lakukan Langkah Ini!

Maksud dari kata kain itu adalah sarung, karena DN Aidit menganggap bahwa anggota HMI mayoritas berasal dari kalangan santri yang identik dengan pakaian sarungnya.

Baca Juga: Survei BPS Mencatat Warga Pecaya Tidak Tertular Covid-19, BPS: Terus Beri Pemahaman Covid-19

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud, Lakukan Langkah Ini!

"Seharusnya tidak ada plintat-plintut terhadap HMI. Saya menyokong penuh tuntutan pemuda, pelajar, dan mahasiswa Indonesia yang menuntut pembubaran HMI, yang seharusnya sudah lama bubar bersama dengan bubarnya Masyumi".

Disclaimer: Artikel ini hanya sekadar informasi bagi pembaca. Lingkar Madiun tidak bertanggungjawab atas copyrights sumber berita. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab sumber aslinya.

***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Lingkar Kediri PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler