Prakiraan Musim Hujan Indonesia Jatuh di Akhir Oktober (BMKG)

30 September 2020, 12:54 WIB
ilustrasi musim hujan /Pikiran-rakyat.com

Lingkar Madiun- Musim kemarau akan segera berakhir, dan awal musim hujan periode tahun 2020-2021 diprediksikan akan mulai pada akhir Oktober.

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) perkembangan musim kemarau hingga akhir Agustus 2020 menunjukkan, hampir seluruh wilayah Indonesia yaitu sekitar 87 persen sudah mengalami musim kemarau.

Sementara, musim kemarau di Indonesia sendiri secara bervariasi mulai terjadi sejak bulan Mei hingga Juni 2020.

Baca Juga: Meski Sedang Corona, Jokowi: Pilkada Serentak 2020 Dimasa Pandemi Bukan Mustahil

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyatakan dari pemantauan BMKG hingga akhir Agustus menemukan beberapa kondisi atmosfer yang menunjang peningkatan curah hujan.

Hal ini yang menguatkan prediksi, musim hujan di Indonesia akan dimulai secara bertahap di akhir bulan Oktober.

Terutama, dimulai dari wilayah Indonesia barat dan sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2021.

Baca Juga: Kemendikbud Perkuat Guru SMK Dibidang Kecerdasan Buatan (AI)

"Sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari 2021, yaitu sebanyak 248 Zom (72,5 persen)," kata Dwikorita.

Deputi Klimatologi BMKG, Drs Herizal menyampaikan, analisis BMKG memprakirakan dari total 342 Zona Musim (Zom) di Indonesia, sebanyak 34,8 persen diprediksi akan mengawali musim hujan pada bulan Oktober 2020, yaitu di sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Sementara, sebanyak 38,3 persen wilayah akan memasuki musim hujan pada bulan November 2020, yaitu wilayah sebagian Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Sedangkan, sisanya yaitu sekitar 16,4 persen wilayah sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua akan masuk awal musim hujan di bulan Desember 2020.

Baca Juga: Ternyata PKI Pernah Ambil Alih RRI, Simak Ulasannya

Herizal menuturkan, jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis awal musim hujan (periode 1981-2010), maka awal musim hujan 2020/2021 di Indonesia diprakirakan mundur pada 154 Zom (45 persen). "Sama dengan normal pada 128 Zom (35 persen), dan maju pada 68 Zom (20 persen)," kata Herizal. Selanjutnya, apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis akumulasi curah hujan musim hujan (periode 1981-2010), maka secara umum kondisi musim hujan 2020/2021 diprakirakan normal.

Keadaan normal ini disebut juga kondisi yang sama dengan rerata klimatologisnya pada 243 Zom yaitu 71 persen. Namun, sejumlah 92 Zom atau 27,5 persen akan mengalami kondisi hujan di atas normal atau musim hujan yang lebih basah, yaitu curha hujan musim hujan lebih tinggi dari rerata klimatologisnya. Sedangkan, ada 5 Zom atau sekitar 1,5 persen akan mengalami akumulasi curah hujan di bawah normal atau musim hujan yang lebih kering, ini curah hujan yang lebirh rendah dari reratanya.

Dilansir dari laman Website BMKG bmkg.go.id Rabu. (30/09)

Baca Juga: Wow, Anies Mengklaim Telah Menyiapkan 100 Rumah Sakit Rujukan Pasien Covid 19

Prakiraan Musim Hujan 2020/2021 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:

Awal Musim Hujan 2020/2021 di 342 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan Oktober 2020 sebanyak 119 ZOM (34,8%), November 2020 sebanyak 131 ZOM (38,3%), dan Desember 2020 sebanyak 56 ZOM (16,4%). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Hujan terjadi pada April 2020 sebanyak 4 ZOM (1,2%), Mei 2020 sebanyak 1 ZOM (0,3%), Juli 2020 sebanyak 10 ZOM (2,9%), Agustus 2020 sebanyak 4 ZOM (1,2%), September 2020 sebanyak 6 ZOM (1,8%), Maret 2021 sebanyak 8 ZOM (2,3%), April 2021 sebanyak 2 ZOM (0,6%) dan Mei 2021 sebanyak 1 ZOM (0,3%).

Jika dibandingkan rata-Ratanya selama 30 tahun (1981-2010) di 342 Zona Musim, Awal Musim Hujan 2020/2021, sebagian besar daerah yaitu 154 ZOM (45,0%) diprakirakan mundur jika dibandingkan dengan rata-ratanya dan 120 ZOM (35,1%), diprakirakan sama terhadap rata-Ratanya. Sedangkan yang diprakirakan maju terhadap rata-rata sebanyak 68 ZOM (19,9%).

Sifat hujan selama Musim Hujan 2020/2021 di sebagian besar daerah yaitu 243 ZOM (71,0%) diprakirakan Normal dan 94 ZOM (27,5%) diprakirakan Atas Normal. Sedangkan Bawah Normal sebanyak 5 ZOM (1,5%).Puncak Musim Hujan 2020/2021 di 342 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya terjadi pada bulan Januari 2021 sebanyak 168 ZOM (49,1%) dan bulan Februari 2021 sebanyak 80 ZOM (23,4%). Sedangkan beberapa daerah lainnya puncak Musim Hujan terjadi pada bulan Mei 2020 sebanyak 1 ZOM (0,3%), Oktober 2020 sebanyak 7 ZOM (2,0%), November 2020 sebanyak 27 ZOM (7,9%), Desember 2020 sebanyak 24 ZOM (7,0%), Maret 2021 sebanyak 9 ZOM (2,6%), April 2021 sebanyak 5 ZOM (1,5%), Mei 2021 sebanyak 13 ZOM (3,8%), Juni 2021 sebanyak 5 ZOM (1,5%) dan Juli 2021 sebanyak 3 ZOM (0,9%).

Baca Juga: Kuota Internet Gratis Kemendikbud, Cek Perbedaan Antara Kuota Umum dan Kuota Belajar

Selengkapnya bisa cek:

https://cdn.bmkg.go.id/web/Buku_PMH20-21.pdf***

Disclaimer: Artikel ini hanya sekedar informasi bagi pembaca. Lingkar Madiun tidak bertanggung jawab atas copyright sumber berita. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab sumber aslinya.

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler