LINGKAR MADIUN - Bentrokan yang terjadi antara kepolisian dengan laskar Front Pembela Islam (FPI) di jalan Tol Cikampek kemarin memancing perhatian tanah air.
Pasalnya, baik dari kepolisian maupun dari FPI memiliki versi cerita sendiri pada kasus tersebut. Pihak polisi menyatakan bahwa laskar FPI membawa senjata api serta senjata tajam dan melawan polisi.
Sedangkan dari pihak FPI menyatakan bahwa mereka dicegat oleh suatu kelompok yang berujung pada hilangnya enam anggota mereka. Bahkan tersiar kabar bahwa mereka telah tewas.
Baca Juga: Ramai-Ramai FPI dan Habib Rizieq, Ini Sejarah Singkat Berdirinya FPI
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyayangkan terjadinya kejadian ini. Melalui akun Twitternya, Ia mengusulkan diadakannya penyelidikan oleh pihak berwenang.
"Saya sangat prihatin dan menyayangkan terjadinya insiden kekerasan yang melibatkan polisi dan pendukung HRS. Selama ini laporan yang ada baru dari pihak kepolisian. Untuk memastikan polisi tidak melakukan pelanggaran diperlukan penyelidikan oleh pihak berwenang," ujar Mu'ti.
Ia juga berharap agar masyarakat tenang dan tidak merespon dengan tindakan yang malah membuat publik gusar.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, KPU Sidoarjo Batasi Jumlah Orang yang Berada di TPS
"Masyarakat sebaiknya menahan diri dengan tidak melakukan aksi-aksi yang berpotensi menimbulkan terjadinya kekerasan dan hal-hal yang tidak diinginkan," tambah Mu'ti.