Sapi Pengungsi Gunung Merapi akan Gunakan Barcode

- 12 Desember 2020, 16:04 WIB
Ilustrasi sapi dengan identitas
Ilustrasi sapi dengan identitas /Ave Calvar Martinez/pexels

Selain itu, digitalisasi data juga akan memudahkan ketika ada kelompok rentan yang membutuhkan bantuan. Kelompok ini meliputi orang tua (manula), anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan kaum disabilitas.

Semua data terebut akan tersedia di aplikasi Jannoko Pengungsi Magelang buatan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Magelang.

Zaenal mengungkapkan bahwa Gunung Merapi saat ini masih memiliki aktivitas yang tinggi dengan deformasi yang lebih tinggi daripada letusan sebelumnya pada tahun 2006.

Berdasarkan catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, deformasi  Gunung Merapi saat ini telah mencapai lima meter per 7 Desember 2020, tetapi erupsi belum terjadi.

"Kita memang tidak pernah tahu rahasia Tuhan dan Merapi itu, tetapi setidaknya kita sudah mempersiapkan terlebih dahulu. Saya harap zero korban," ucap Zaenal.

Baca Juga: 10 Makanan Ini Kaya Vitamin D, Tulang Sehat tanpa Sengatan Matahari

Untuk memaksimalkan upay amenghadapi erupsi Gunung Merapi, Zaenal telah bekerja sama denagn Forkopimda Kabupaten Magelang dan dinas terkait.

Zaenal mengatakan bahwa menangani dampak erupsi di saat pandemi COVID-19 seperti ini bukanlah perkara mudah, sehingga dibutuhkan komunikasi yang baik agar pelayanan untuk masyarakat bisa berjalan lancar.

"Saya mengapresiasi atas dukungan berbagai pihak, baik TNI, Polri, BPBD, Satpol PP dan Damkar, Dinas Kesehatan, para relawan dan unsur masyarakat lainnya yang selama ini sudah bersama-sama mendukung Pemerintah Kabupaten Magelang dalam menangani pengungsian Merapi dan pencegahan penyebaran COVID-19," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Antara Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah