Psikolog Angkat Bicara Terkait Kasus Dugaan Perundungan dan Pelecehan Seksual di KPI, Simak Begini Ulasannya!

- 2 September 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi perundungan. Psikolog Angkat Bicara Terkait Kasus Dugaan Perundungan dan Pelecehan Seksual di KPI, Bikin Geram dan Marah!
Ilustrasi perundungan. Psikolog Angkat Bicara Terkait Kasus Dugaan Perundungan dan Pelecehan Seksual di KPI, Bikin Geram dan Marah! /Gerd Altmann/Pixabay

Baca Juga: Berikut 5 Pengakuan Desta ke Deddy Corbuzier, Percaya Zodiak Hingga Hampir Dipenjara 

Masyarakat cenderung memegang konsep dikotomi gender yang seringkali menganggap posisi perempuan lebih lemah di berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.

Sehingga ketika seorang pria melaporkan telah menjadi korban pelecehan seksual hingga perundungan maka sulit diterima dan didengar.

“Pada kasus MS, suaranya tak didengar karena orang-orang sekitarnya pegang konsep dikotomis gender,” kata Lita.

Baca Juga: Hoaks Jadi Salah Satu ‘Musuh‘ Indonesia, Kominfo Imbaukan Hal Ini Untuk Lawan Hoaks Seputar Pandemi 

Lita bertutur jika sebenarnya baik laki-laki maupun perempuan hanyalah suatu perbedaan fisik, diluar itu yang lebih membedakan setiap individu adalah relasi yang dinamis antara aspek psikologis dan sosial seseorang.

“Padahal laki-laki maupun perempuan hanyalah struktur dan fungsi fisik, selebihnya manusia ada di kubangan psikososial yang kompleks,” cuit Lita.

Jadi meskipun MS seorang laki-laki dan mendapat perlakuan amoral hingga mengganggu kondisi mentalnya, sudah seharusnya tetap didengar dan ditindak lanjuti bukan terkesan mengabaikannya.***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x