LINGKAR MADIUN - Perkembangan pertambangan batu bara di Indonesia mencapai masa produktif untuk saat ini.
Bagaimana tidak, Indonesia berhasil menyumbangkan batu bara dengan nilai ekspor tiga kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut terjadi karena banyak negara telah menutup pertambangan batu bara mereka guna mendukung program penghijauan bumi.
Seolah tidak ambil pusing, Indonesia justru memanfaatkan kurangnya pasokan batu bara dunia tersebut dengan mendorong penuh pertambangan batu baranya.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Reuters pada 20 September 2021, Indonesia memilih untuk tetap menjual batu bara karena merupakan bahan bakar pembangkit listrik bagi negara.
Pembangkit listrik tenaga batu bara adalah sumber emisi terbesar kedua di Indonesia setelah deforestasi, menyumbang 35 persen dari 1.262 gigaton per tahun.
Indonesia mengonsumsi sekitar 130 juta ton batu bara per tahun untuk bahan bakar 60 persen dari kapasitas listrik 73 gigawatt (GW), dan mengekspor sekitar tiga kali lipat dari jumlah tersebut.