LINGKAR MADIUN - Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah tidak diperbolehkan lagi keberadaannya di tanah air sesuai dengan amanat Tap MPRS.
Meski keberadaannya saat ini dilarang, ternyata PKI sempat menjadi partai terbesar di Indonesia pada tahun 1965.
Ketegangan antara militer dan komunis meningkat pada bulan April 1965, ketika Soekarno mendukung pelaksanaan segera proposal PKI untuk "angkatan bersenjata kelima" yang terdiri dari petani dan pekerja bersenjata.
Baca Juga: Dibalik Pemberontakan PKI 1965, Inilah 3 Upaya Pengembangan Kekuatan PKI yang Dilakukan Saat Itu
Namun, ide tersebut ditolak oleh pimpinan Angkatan Darat karena sama saja dengan PKI yang mendirikan angkatan bersenjatanya sendiri.
Pada bulan Mei, dokumen Gilchrist yang ditemukan pemuda rakyat membangkitkan ketakutan Soekarno akan rencana militer untuk menggulingkannya.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari buku "The Sukarno file, 1965-1967," Presiden Soekarno mengaku ketakutan, hal yang berulang kali ia sebutkan selama beberapa bulan berikutnya.
Pada pidato hari kemerdekaannya di bulan Agustus, Soekarno menyatakan niatnya untuk mengikat Indonesia pada aliansi anti-imperialis dengan China dan rezim komunis lainnya.