Di Tengah Invasi Rusia, Industri Migas Indonesia Berpeluang untuk Menggenjot Produksinya

- 4 Maret 2022, 12:05 WIB
Ilustrasi - Kilang migas lepas pantai Pertamina Hulu Mahakam di perairan Kalimantan Timur.
Ilustrasi - Kilang migas lepas pantai Pertamina Hulu Mahakam di perairan Kalimantan Timur. /ANTARA/HO-Pertamina

LINGKAR MADIUN - Pada saat Rusia memulai invasinya, harga minyak sempat melampaui level. Harga tersebut telah ditetapkan hingga menjadi harga yang tertinggi sejak tahun 2014.

Lonjakan harga minyak mentah tersebut, memunculkan kekhawatiran potensi inflasi dan menekan prospek pertumbuhan ekonomi.

Pada saat yang sama, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ menolak seruan untuk meningkatkan pasokan minyak mentah lebih cepat.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Terus Berlanjut, Rusia Beri Peringatan Keras Finlandia Jika Memilih Bergabung NATO

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Memanas, Pasukan Elit Vladimir Putin Bidik Petinggi Ukraina Untuk Ditangkap dan Dibunuh

Meski demikian, peluang untuk meraup keuntungan dari harga minyak yang tinggi tentu saja tidak disia-siakan oleh negara-negara penghasil minyak.

Di tengah momentum yang dapat dipastikan menguntungkan sektor hulu, kondisi industri migas Indonesia berpeluang untuk menggenjot produksinya.

Meskipun, negara Indonesia sempat terseok-seok untuk memenuhi target produksi yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Terus Berlanjut, Rusia Beri Peringatan Keras Finlandia Jika Memilih Bergabung NATO

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Instagram @indonesiago.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x