Keren! Cara Kepala Daerah Perempuan Atasi Pandemi Covid-19

- 23 September 2020, 15:59 WIB
ilustrasi perempuan berjaya
ilustrasi perempuan berjaya /Suarakarya.id

Dinas Pendidikan juga memberikan beasiswa yang cukup banyak untuk mahasiswa di perguruan tinggi dan memberikan bantuan dalam proses pembelajaran via daring untuk para pelajar.

"Kami membuat gugus tugas hingga ke tingkat RT, kemudian ada rumah sakit yang menjadi rujukan untuk pasien Covid-19 serta kami juga berupaya agar proses belajar mengajar tetap berjalan walaupun belum maksimal, kami juga bekerja sama dengan televisi swasta untuk guru mengajar, dan memberikan insentif untuk guru PAUD, guru honorer dan guru ngaji, dan kami juga memiliki program beasiswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi," ujarnya.

Baca Juga: Cek Segera, 3 Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10

Pasar daring

Bupati Pandeglang Irna Narulita menuturkan, pihaknya bersama satuan tugas (satgas) percepatan Covid-19 melakukan check point di perbatasan untuk penggunaan masker, melakukan jaga jarak kalau tidak mengikuti perintah tentu akan ada sanksi sosial.

"Kami bekerja sama dengan satgas percepatan Covid-19 untuk melakukan check point di perbatasan agar masyarakat tetap menggunakan masker, melakukan jaga jarak. Kami tidak memberikan denda karena melihat ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19. Sehingga, kami memberikan sanksi sosial dan juga membuat pasar daring itu untuk membantu masyarakat agar tidak keluar rumah, banyak program yang kami lakukan selama Covid-19," tuturnya.

Bupati Jember Faida mengatakan, pihaknya menyadari bahwa Covid-19 akan panjang dan membutuhkan penanganan berbulan-bulan. Ketika ada perintah, pihaknya langsung melakukan refocusing anggaran untuk menangani Covid-19, keselamatan masyarakat yang utama.

Baca Juga: Wasekjen Partai Demokrat : Penyebab Resesi Karena Kinerja Jokowi Yang Lamban

Pertama yang dilakukan pihaknya membuat 5 posko di perbatasan, kemudian melakukan penutupan ke 600 pondok pesantren, 2.000 gedung sekolah ditutup dan melakukan penyemprotan disinfektan serta 4.000 tempat layanan ibadah pihaknya menugaskan petugas serta 600 layanan publik untuk menyosialisasikan Covid-19.

"Kami menyadari Covid-19 akan panjang sehingga langsung melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Selain itu juga pertama yang kami lakukan membuat 5 posko di perbatasan dan menutup sekolah, pondok pesantren, tempat ibadah dan layanan publik," katanya.

Halaman:

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah