Soal Pencopotan Gatot Nurmantyo, Fadli Zon Angkat Bicara

- 23 September 2020, 22:53 WIB
Anggota DPR RI, Fadli Zon
Anggota DPR RI, Fadli Zon /Pikiran Rakyat

LINGKAR MADIUN - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon turut angkat bicara soal ucapan Gatot Nurmantyo menuding pencopotan dirinya sebagai Panglima TNI karena perintah menonton film G30S/PKI (Partai Komunis Indonesia). Fadli menilai, pergantian Gatot karena sudah memasuki usia pensiun.

Namun seperti dilansir dari laman RRI, Fadli Zon mengungkapkan bahwa dirinya tak tahu persis soal pencopotan Gatot Nurmayanto.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Tuding Dicopot karena Film G30S PKI, Istana Menjawab: Nggak Benar Itu

Baca Juga: Kasus Djoko Tjandra, Dua Pejabat Imigrasi Ikut Diperiksa

"Saya tak tahu persis apakah alasan pergantian Pak Gatot sebagai Panglima TNI karena ajakan menonton film G30S/PKI. Waktu itu (akhir 2017) saya menjabat Plt Ketua DPR menerima surat penggantian Pak Gatot dari Mensesneg RI di ruang kerja saya," ujar Fadli kepada wartawan di Jakarta, Rabu 23 September 2020.

Fadli mengaku penilaian publik terhadap pergantian Gatot yang dinilai  terlalu cepat. Gatot menjabat sebagai Panglima TNI sejak 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017.

Pada 8 Juli 2015, Gatot telah berusia 55 tahun, dan juga ada berita pada saat itu bahwa Gatot mengetahui kasus penyelundupan 5 ribu senjata ilegal.

Baca Juga: Terima Suap USD 500 Ribu, Pejabat Kejagung-MA Tercatut 'Action Plan' Pinangki

"Tak ada alasan spesifik kenapa diganti cukup mendadak. Namun, Pak Gatot memang memasuki usia pensiun dalam beberapa bulan waktu itu," ucap Fadli.

Di sisi lain, mantan wakil ketua DPR RI ini sangat setuju dengan ajakan Gatot meminta jajarannya menonton film G30S/PKI. Sebab, kata dia, kudeta dan pembunuhan dilakukan PKI itu nyata.

Baca Juga: Lima Petugas Lapas Diperiksa, Gegara Narapidana WN China Kabur, Simak Penjelasannya

"Saya sendiri setuju dengan ajakan menonton film tersebut. Sebagai sejarawan, saya membaca banyak buku, dan dokumen, serta mendengar dari banyak saksi mata bahwa jelas PKI melakukan kudeta, dan pembunuhan para jenderal/perwira," ucap dia.

Bahkan, Fadli menyerukan film G30S/PKI dapat diputar kembali supaya memberikan pemahaman sejarah kepada generasi muda terhadap masa keberadaan PKI di Indonesia.

Baca Juga: Mengukur Kekuatan Liga Inggris: Tottenham's Heung-Min Son Berada di Puncak

"Sebaiknya, film itu diputar kembali untuk mengingatkan sejarah yang tak boleh lagi terjadi. Jangan hapus jejak sejarah, atau memutarbalikkan sejarah," kata Fadli.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo berbicara soal perintah menonton film 'G30S/PKI' dalam channel YouTube Hersubeno Point seperti dikutip, pada Rabu (23/9/2020).

Baca Juga: Parah, Jaksa Pinangki Didakwa Terima Suap Rp7,4 Miliar dari Djoko Tjandra

Gatot Nurmantyo mulanya menyinggung berita, pada tahun 2017, soal generasi muda tidak percaya adanya PKI.

Gatot juga bicara soal arahannya untuk menonton film 'G30S/PKI' untuk memberi peringatan ketika dia menjabat Panglima TNI. Gatot lalu mengaitkan arahan ini dengan pergantian Panglima TNI.

Baca Juga: Rupiah Keok, Sri Mulyani: Resesi Masih Terus Berlanjut

"Pada saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI. Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDI, menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu. Kalau tidak, pasti Pak Gatot akan diganti'," kata Gatot menirukan pembicaraan partai yang disebutnya itu, Partai PDI.

"Saya bilang terima kasih, tapi di situ saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan memang benar-benar saya diganti," sebut Gatot.*** (Allan/RRI)

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x