LINGKAR MADIUN - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin soal demo besar-besar tiga organisasi masyarakat tolak Omnibus Law Cipta Kerja, di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020.
Ngabalin menganggap masyarakat yang bersikukuh menggelar aksi menolak Omnibus Law Cipta Kerja di masa pandemi Covid-19 sebagai sampah demokrasi di masa pandemi Covid-19 sebagai sampah demokrasi.
Baca Juga: Tata Cara Shalat Rebo Wekasan, dan Dalilnya Menurut Ulama
Baca Juga: Mencekam, Armenia dan Azerbaijan Saling Baku Tembak, Ditenggerai Melanggar Perjanjian
Melansir artikel Istana Jokowi Dikepung Pasukan Habib Rizieq, Ngabalin: Jangan Jadi Sampah.. terbit di Warta Ekonomi,tiga ormas tersebut merupakan besutan Habib Rizieq Shihab.
Di antaranya yaitu Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan GNPF Ulama, yang tergabung dalam Aliansi Anti Komunis (Anak) NKRI.
Hal tersebut disampaikan dari balik pagar Istana Negara, Jakarta saat memantau aksi yang dilakukan Anak NKRI, di kawasan Patung Kuda, Jakarta.
Baca Juga: 5 Tafsir Pancasila Menurut ‘Nikita Mirzani’, Nomor 4 Singgung Soal Banteng
"Dalam masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Di mana logikanya coba. Jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini," ujar Ngabalin, dikutip dari Warta Ekonomi.