Dalam penjelasannya, tahap ini vaksin yang dibuat mulai dilakukan pengujian terhadap sel yang diberikan pada hewan percobaan. “Tahapan ini sering disebut studi In Vitro dan In Vivo. Tujuannya untuk mengetahui keamanan vaksin sebelum diujicobakan kepada manusia,” tuturnya.
Wiku menerangkan pada proses ini,para ilmuwan memastikan bahwa sel-sel atau badan sel yang dimatikan dari virus ini diambil dan dimodifikasi supaya bisa menjadi bahan vaksin yang tepat dan aman apabila diujikan pada manusia.
Baca Juga: 5 Situs Streaming Drama Korea Gratis, Segera Cek Situs Berikut Ini
Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana untuk Pemula
Tahap 3 -Uji Klinis
Dalam Uji Klinis sample vaksin mulai diujikan keamanannya pada manusia dalam 3 fase, antara lain :
Fase 1- Pada fase ini ilmuwan memastikan keamanan dosis, dengan menyiapkan sampel vaksin minimal 100 vaksin.
“Dalam tahap ini sample vaksin mulai diujicobakan pada manusia untuk memastikan keamanan vaksin pada manusia. Serta menilai farmakokinetik dan farmakodinamik. Dalam uji klinis fase 1 juga untuk menentukan rentang dosis aman untuk manusia,”terang Wiku.
Baca Juga: Musim Layangan, Ada yang Tersangkut di Ban Pesawat Citilink Saat Akan Mendarat
Fase 2- Wiku menyebutkan pada fase 2 sample vaksin yang disiapkan untuk 100 sampai dengan 500 orang. Ini adalah tahap dimana para ilmuwan menilai dan memastikan bahwa keamanan pada manusia dapat tercapai termasuk efektivitas vaksin tersebut. Yang kemudian kembali ditentukan rentang dosis optimalnya khususnya dari segi frekuensi pemberian dosis paling optimal, selain itu juga untuk mengetahui eek samping jangka pendek.