Network
LINGKAR MADIUN – Salah satu dari 3 anak yang hilang misterius di Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, itu tiba-tiba pulang. Pulangnya pun dengan cara yang sangat misterius.
Diketahui sejak raibnya 3 bocah di Dusun Pulka itu, warga telah melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan mereka.
Hingga membuat rasa penasaran kemana mereka pergi tetap ditunggu kabarnya. Salah satu anak yang pulang itu bernama Nizam Auvar, bocah berusia 7 tahun itu pulang melalui mimpi, dia pulang dalam mimpi menemui sang ibu bernama Darni.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Hari Ini 21 November 2020 Terbaru Soal Uang, Karier, Cinta, dan Kesehatan
Baca Juga: Sinopsis Divergent, Film tentang Gadis Pemberani di Dunia Lima Faksi
Menurut ayah Nizam yang bernama Sakrim, Darmi menceritakan, dalam mimpi itu Nizam pulang ke rumah. Namun saat ditanya oleh orang tuanya hanya senyum dan tidak menjawab apa-apa.
Ibu Nizam itu kemudian bertanya dari mana sang anak, namun tidak menjawab dan hanya tersenyum dan menghilang dari mimpi itu.
“Tapi (ditanya) anak itu tidak menjawab,” kata Sakrim Kamis 19 November 2020.
Ibu Nizam, bermimpi saat memasuki hari saat kedua anak itu hilang sebulan lalu. Diketahui hingga saat ini, 3 anak yang hilang misterius itu sudah sudah memasuki sebulan lamanya dan belum ditemukan.
“(Istri) pernah mimpi ketemu. Anak kami pulang,” cerita ayah Nizam.
Ekspresi senyum Nizam dalam mimpi itu entah apa artinya, namun meski demikian anak itu belum benar-benar pulang.
Baca Juga: Sinopsis Divergent, Film tentang Gadis Pemberani di Dunia Lima Faksi
Baca Juga: Apa itu Dreamcatcher dan Bagaimana Cara Kerjanya? Simak Penjelasan Berikut Ini
Melansir dari Insulteng dalam artikel 1 Dari 3 Anak yang Hilang di Langkat Pulang, Ditanya Dari Mana Hanya Senyum, Ini Ceritanya, Polda Sumut telah membentuk tim khusus guna mengungkap misteri hilanya tiga bocah yang masing-masing bernama Yogi Tri Herlambang, Nizam Auvar Reja dan Alviza Zahra yang rata-rata berusia 7 tahun itu.
PARANORMAL DI LARNG
Kepala Desa Naman Jahe, Jumaan, mengatakan pihaknya mengataakan Dusun Pulka sudah mulai normal dan acara–acara spiritual ditiadakan.
“Bahwasannya acara ritual-ritual itu kami tiadakan lagi,” kata Kades.
Hal itu berdasarkan permintaan dari keluarga korban sendiri dan pihaknya bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas dan perangkat desa menyepakati hal itu untuk ditiadakan.*** (Situr Wijaya/iNSulteng)
