Kemenparekraf : Archipelago dan Marine Tourism Modal Potensial Pariwisata Indonesia

- 26 September 2020, 17:24 WIB
Pantai Anggopi
Pantai Anggopi /Meiyanti Aliah

 

LINGKAR MADIUN - Dalam membangun pariwisata berkelanjutan,  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meyakini archipelago tourism dan marine tourism menjadi salah satu modal potensial bagi destinasi wisata Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf, Frans Teguh pada Sabtu (26/9).

“Dalam konteks yang strategis ini, kita ingin memastikan bahwa potensi bahari dan potensi kepulauan di Indonesia dapat menjadi modal dalam meningkatkan kualitas pariwisata serta membangun sustainable tourism,”ungkap nya.

Baca Juga: BKKBN : Potensi Kelahiran Tak Terencana Melonjak Tinggi Selama Pandemi

Baca Juga: Daftar www.prakerja.go.id, Kartu Prakerja Gelombang 10, Tersisa 200 Ribu Kuota

Dikutip Tim Lingkar Madiun dari Kemenparekraf,  Menurut Frans pemilihan archipelago dan marine tourism ini dikarenakan kekayaan alam nusantara yang melimpah, mulai dari pantainya yang indah serta berbagai macam kepulauan unik yang dapat kita gali potensi wisatanya. Sehingga keduanya menjadi top of mind bagi wisatawan.

Lebih lanjut  Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawan menyebutkan untuk menjamin archipelago and marine tourism berkesinambungan, maka dalam pembangunanya perlu diperhatikan aspek kultur budaya setempat.

Baca Juga: Masih Bingung Apa Itu Deals Sekitarmu ShopeePay? Simak Tips & Triknya

“Saat ini yang terpenting dalam membangun sustainable tourism adalah membangun kepercayaan wisatawan dalam penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di tiap destinasi wisata di Indinesia.Hal ini harus dilakukan secara konsisten dan taat,” terang Wayan.

Adapun untuk memanfaatkan potensi archipelago tourism dan marine tourism provinsi NTT, Wayan mencotohkan pihaknya telah melakukan beberapa rencana strategis dalam percepatan peningkatan pariwisata di era normal baru ini. Yakni dengan pembangunan pariwisata kepulauan dan bahari sebagai ring of beauty tourism.

Baca Juga: Waspada Tsunami 20 Meter, BMKG Himbau Masyarakat Tak Perlu Panik!

Baca Juga: Parah! Dalam Sehari Penambahan Kasus Covid 19 Tembus 4000 Angka

Salah satunya penyiapan kapal pesiar bagi wisatawan nusantara untuk berkeliling ke seluruh destinasi wisata yang ada di NTT.

Sementara itu, Kelompok Ahli Gubernur Bali Bidang Pariwisata, Cipto Aji Gunawan berpendapat bahwa Indonesia bahkan mendapatkan predikat terbaik  marine tourism karena pesona terumbu karang yang cukup banyak di negeri ini.

“Hal ini dapat dilihat dari pusat terumbu karang dunia yang 65 persen dimiliki oleh Indonesia.Pusat terumbu karang menjadi penting karena memberikan kontribusi yang cukup besar bagi sektor pariwisata,” tuturnya.

Menurut Cipto ada tiga jenis wisata saling berkaitan dengan terumbu karang, yang turut menguatkan keunggulan marine tourism Indonesia. Di antaranya wisata diving snorkling atau sering disebut wisata bawah air, wisata memancing, dan pusat surfing dunia.

Baca Juga: Asyik! Harga Tiket Kereta Api Diskon 25 Persen, Spesial HUT KAI ke-75TH

Baca Juga: Ingin Belanja Aman Bebas Pandemi? Top Up ShopeePay dan Nikmati Ribuan Promonya

“Untuk wisata surfing terdapat 52 lokasi di Indonesia,lalu terdapat 68 lokasi untuk wisata diving. Terakhir, terdapat 20 lokasi wisata memancing. Itulah mengapa tidak bisa dipungkiri marine tourism Indonesia memang unggul,” jelas Cipto.

Hal senada juga disampaikan Kelapa Balai Taman Nasional Wakatobi ,Darman, Ia mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk dalam segitiga terumbu karang dunia secara geografis.

Baca Juga: Gatot : Peristiwa Kelam Akan Terulang Jika RUU HIP Disahkan

Salah satu destinasi wisata yang memiliki potensi terumbu karang yakni di Wakatobi, dengan luas terumbu karang 54.500 hektare. Selain terumbu karang,  Wakatobi juga memiliki potensi SDA mangrove, habitat penyu, ekosistem lamun, habitat burung pantai, habitat mamalia laut, dan ikan ekonomis.

“Dengan segala potensi sumber daya alam yang ada di Wakatobi, kebijakan pengelolaan, penyusunan kajian daya dukung ekowisata bahari, penyusunan layanan pengunjung dan etika wisata, pengembangan sarana prasarana wisata alam, konservasi sumber daya perairan, pemberdayaan masyarakat di Wakatobi, dengan adanya semua itu tentu archipelago tourism dan marine tourism Indonesia semakin kuat,” jelas Darman.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah