Agrowisata Kebun Teh Jamus Ngawi, Begini Sejarah & Pesona Kebun Tehnya

- 21 November 2020, 15:36 WIB
Pemandangan Kebun Teh Jamus Ngawi
Pemandangan Kebun Teh Jamus Ngawi /Dinas Pariwisata Kabupaten Ngawi

Dibalik nuasa alam yang sejuk dan indahnya kawasan perbukitan Agrowisata Kebun Teh Jamus di Kabupaten Ngawi, terdapat kisah perjalanan yang panjang mengenai sejarahnya lokasinya tersebut.

Mengenal Sejarah Kebun Teh Jamus

Konon menurut informasinya, perkebunan teh ini hasil dari rintisan Van De Rappart, yaitu seorang warga Belanda yang merintis berdirinya perkebunan teh pada abad ke-18 silam, tepanya sekitar tahun 1866.

Van De Rappart menjalankan roda kepemimpinan mengolah Kebun Teh Jamus selama 44 tahun hingga pada akhirnya Ia meninggal di tahun 1910. Usahanaya perkebenunan teh ini tidak hanya berhenti sampai di situ. Usaha perkebunan ini dilanjutkan oleh putranya yang bernama Ridder Von Rappart yang juga berkebangsaan Belanda.

Setelah dikelola oleh putranya perkebunan teh mulai mengalami kemajuan, namun juga kebangkrutan. Dan pada tahun 1928, Ridder membangun sebuah pabrik pengolahan teh sekaligus Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA yang masih berada di dalam kawasan kebun teh.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Akses BSU Kemendikbud Rp1,8 Juta di info.gtk.kemdikbud.go.id, Berikut Penjelasannya

Selang waktu berjalanan tidak terlalu lama, pada tahun 1929, Kebun teh milik ayahnya ini justru dijual kepada perusahaan NV Geowehrij. Konon informasinya perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik Belanda yang ada di Indonesia yang dipimpin oleh warga Belanda.

Satu tahun kemudian, NV Geowehrij membeli pekarangan-pekarangan yang ada di sekitar kebun untuk memperluas wilayah perkebunan terutama pabrik. Namun, ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942-1945, perkebunan diambil alih kepemimpinan oleh warga penjajah Jepang selama tiga tahun hingga Indonesia merdeka.

Setelah Indonesia merdeka dan bebas dari penjajahan barulah Kebun Teh Jamus dikelola oleh PT. Candi Loka yang merupakan perseroan terbatas milik perusahaan pribumi yang menggarap lahan hingga waktu sekarang. Karena banyaknya pengunjung yang datang, maka beberapa hektar lahan lokasi perkebebunan teh kini pengelolaannya di berikan kepada pemerintah daerah untuk perkembangan dunia agrowisata.

Baca Juga: Keren! Kota Madiun Raih Top 10 Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik dari KemenpanRB

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Ngawi PT Candi Loka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah