Peduli Pendidikan untuk Perempuan, Pemkot Kediri Gelar Sekolah Perempuan

26 November 2020, 19:15 WIB
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, saat membuka pelaksanaan Sekolah Perempuan /facebook.com/masabukediri

Lingkar Madiun – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengetuai program Sekolah Perempuan Bekal Tantangan Hidup di Masa Depan Nanti (Selimut Hati) yang dilaksanakan oleh TP PKK dan DP3AP2KB Kota Kediri.

Selimut Hati ini merupakan program pendidikan nonformal khusus perempuan yang bisa dijadikan sarana edukasi tentang hak-hak perempuan kepada remaja putri.

Program Selimut Hati ini diselenggarakan tanggal 25 hingga 26 November 2020.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Januari 2021, Gubernur Jatim: Sekolah Harus Siapkan Masterplan

Baca Juga: Sekolah Buka Januari 2021, Ketua DPD: Pemda Harus Terlibat

Program ini melibatkan perempuan warga Kota Kediri dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Tedapat 20 remaja perempuan yang mewakili setiap kelurahan.

Meski dilaksanakan secara daring dengan pembicara Selimut Hati,  para peserta yang hadir tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan.

"Ide untuk mengadakan Sekolah Perempuan ini berawal dari kegelisahan saya ketika melihat banyak sekali terjadi kekerasan terhadap perempuan. Sekolah ini berharap mampu berikan bekal pengetahuan kepada remaja putri Kota Kediri," tutur Bunda Fey, seperti dikutip Lingkar Madiun dari Antara Jatim pada hari Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Perguruan Tinggi Gelar Kuliah Tatap Muka, Mendikbud: Ikuti Prokes Ditjen Dikti

Bunda Fey menjelaskan bahwa perempuan akan menjadi makhluk yang lemah jika dia tidak memiliki wawasan akan hak-haknya sebagai perempuan. Padahal, negara sudah menjamin adanya hak-hak terssebut untuk perempuan.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, sangat mendukung terwujudnya program ini untuk perempuan di Kota Kediri.

Bahkan, Mas Abu, panggilan akrab Abdullah Abu Bakar, pun ikut hadir di lokasi pelaksanaan sebagai bentuk dukungan terhadap program Selimut Hati.

Baca Juga: Asesmen Nasional 2021, Mendikbud: Guru Harus Bisa Diagnosa Kompetensi Siswa

Mas Abu mengatakan bahwa Sekolah Perempuan merupakan salah satu program prioritas Kota Kediri.

"Visi Kota Kediri tahun 2020-2024 adalah Kota Kediri Unggul dan Makmur dalam Harmoni. Dalam visi itu, di dalamnya terdapat 10 program unggulan. Salah satu program yaitu memberikan pendidikan gratis dan berkualitas," ujar Mas Abu.

Mas Abu juga menjelaskan bahwa perempuan juga membutuhkan adanya pendidikan nonformal yang akan menambah wawasan sebagai bekal kehidupan.

Baca Juga: Ketua MPR RI Dorong Pemerintah Kaji Asesmen Nasional Secara Matang

"Di Kota Kediri pendidikan itu tidak hanya formal saja, tapi informal juga ada. Beberapa program sudah kita jalankan ada English Massive, yang akan berjalan ada Quran Massive dan kali ini ada Sekolah Perempuan Bekal Tantangan Hidup di Masa Depan Nanti (Selimut Hati)," kata Mas Abu.

Ada empat pembicara dalam program Selimut Hati, yaitu dr. Boyke Dian Nugraha (ginekolog dan seksolog), Dewi Julianti S.H. (Staf Humas dan Media Rifka Annisa), serta Vera Itabiliana (psikolog), dan Nilam Sari (pendiri dan pemilik kebab Baba Rafi).***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler