Selama ini, bahasa daerah telah menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.
“Semoga masyarakat tergerak menerapkan pedoman ini dalam hidup sehari-hari. Saya berterima kasih pada inisiatif yang diambil Kepala Badan Bahasa yang bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19,” tutur Nadiem.
Ketua Penanganan Satgas COVID-19, Doni Monardo pun memuji strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam mendukung upaya pencegahan COVID-19
Baca Juga: UI Garap Termometer Otomatis Screening Virus Corona
“Bahasa daerah sangat strategis untuk mempercepat sampainya informasi kepada masyarakat, mengingat istilah-istilah yang dipakai dalam konteks Covid-19 seringkali merupakan bahasa asing atau serapan dari bahasa asing, seperti ‘adaptasi’, ‘asimptomatik’, new normal, dan social distancing,” ujar Doni.
Doni Monardo berharap masyarakat akan terbantu dalam memahami pesan-pesan terkait prokes pencegahan COVID-19 yang disampaikan dalam bahasa daerah.
“Saya harap, masyarakat lebih cepat mempelajari tentang Covid-19 dan (tahu) cara melawannya,” ucap Doni.
Baca Juga: Peduli Pendidikan untuk Perempuan, Pemkot Kediri Gelar Sekolah Perempuan
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, E. Aminudin Azis mengatakan bahwa diperlukan kehati-hatian dalam menerjemahkan istilah-istilah asing ke dalam bahasa daerah.
“Kami uji coba juga pada ahli bahasa daerah setempat, lalu kami perbaiki, baru kami uji coba lagi kepada masyarakat,” kata Aminudin.