Dan beredar informasi jika mahasiswa yang tidak memenuhi tugas tersebut, akan dinyatakan tidak lulus Bakti dan harus mengulang Bakti tahun ajaran berikutnya.
Aktivis Mahasiswa dari Fakultas Hukum, Dhuha Aprilio menyoroti ketentuan panitia yang membebankan tugas tersebut pada mahasiswa baru.
Menurutnya hal ini menunjukkan jika panitia tidak bijak, karena pemaksaan untuk pentingan kelompok tertentu bisa menjadi benih perilaku Maling di masa depan.
“Seharusnya panitia sudah menyadari konsekuensi dari pemakaian sponsor jauh-jauh hari. Adanya pemaksaan untuk kepentingan segelintir kelompok adalah cikal bakal perilaku koruptif di masa depan,” kata Dhuha sebagaimana dikutip LingkarMadiun.com melalui Instagram @infounand.
Baca Juga: China Meradang, Negara Eropa Mulai Berani Berhubungan dengan Taiwan Secara Formal dan Politis
Menurutnya isu komersialisasi kegiatan Bakti menunjukkan kegiatan pengkaderan mahasiswa di Unand semakin buruk.
Menurutnya Badan Eksekutif Mahasiswa yang menyelenggarakan Bakti seakan lepas tangan dan tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Inggris dan Belgia Menang Telak, Jerman Awali Era Baru dengan Mulus
“Mereka hanya diam seperti halnya kabinet Jokowi dikritik,” imbuhnya.