Adapun yang menjadi bahan pertentangan antara Presiden dan Tentara adalah mengenai PKI. Ini disebabkan perbedaan orientasi ideologis; mencerminkan kedudukan ideologi kelompok masing–masing yang berusaha memperoleh perwakilan politiknya melalui presiden.
Baca Juga: Jika Kamu Tidak Dapat Melakukan Hal Ini dalam 90 Detik, Awas Jantung Kamu Bisa dalam Bahaya Kronis
Baca Juga: Twitter Akan Menjual Unit Iklan Seluler MoPub Seharga $1 Milliar
Hal tersebut menunjukkan bahwa PKI ingin mempertahankan Partai dan ideologi Partai melalui perlindungan Presdien Sukarno.
- Fase Meluaskan Pengaruh Partai
Dalam rangka meluaskan pengaruhnya, PKI mempergiat lagi tuntun yang telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya, yaitu supaya bisa duduk dalam kabinet dan supaya orang-orang nya bisa memegang jabatan-jabatan kepala daerah.
Tututan PKI ini kemudian di kabulkan oleh Presiden Sukarno dengan memasukan Njoto, wakil ketua II CC-PKI, kedalam Kabinet Dwikora. selain itu PKI juga menempatkan orang-orangnya sebagai kepala daerah di beberapa wilayah diantaranya: Bupati Cilacap, Bupati Boyolali, Bupati Karang anyar, Bupati terenggelek, Bupati banyuwangi, Bupati tapanuli.
Baca Juga: Jika Kamu Tidak Dapat Melakukan Hal Ini dalam 90 Detik, Awas Jantung Kamu Bisa dalam Bahaya Kronis
Baca Juga: Jokowi Meminta Menteri Pertanian Tingkatkan Produktivitas Jagung
- Fase Pengembangan Anggota Partai
Dalam pelaksanaan nya PKI melakukan pengembangan anggota Partai dibawah pimpinan D.N Aidit. Sejalan dengan itu, untuk pelaksanaan pengembangan anggota Aidit menjalankan setrategi ketiga dari MKTB tersebut ia membentuk Biro khusus, Biro khusus merupakan alat ketua partai, dibentuk pada tingkat pusat dan daerah.
Pada tingkat pusat diketuai oleh Kamaruzaman bin Ahmad Mubaidah alias Sjam dan bertanggung jawab secara langsung kepada Aidit.