Pergulatan Akademik Kembali Hebohkan Jagad Keilmuan di Indonesia yang Ingin Intergrasikan 2 Keilmuan Ini

- 16 Oktober 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi diskusi ilmiah/pixabay
Ilustrasi diskusi ilmiah/pixabay /

"Dikotomi inilah yang menciptakan disintegrasi pada tingkat klasifikasi pengetahuan, oleh karena itu, kita harus serius membangun dan menciptakan integrasi holistik dan sistematis agar integrasi antara ilmu-ilmu dapat tercipta, ujarnya.

Pandangan dikotomi itu, lanjutnya, telah menciptakan penyimpangan pandangan tentang sumber pengetahuan. Para pendukung ilmu-ilmu agama hanya mengakui keabsahan sumber ilahi, seperti kitab dan tradisi Nabi (hadits).

Sebaliknya, para ilmuwan sekuler berlaku hanya mempertimbangkan informasi yang diperoleh dari persepsi akal atau dunia empiris.

Baca Juga: Brentford vs Chelsea: 2 Pemain Andalan The Blues Diragukan, Werner dan Lukaku Gacor Saat Jeda Internasional

Baca Juga: Lembaga Riset Beberkan Utang Terselubung Indonesia ke China Mencapai Rp 246 T

Menurut Mulyadhi dikotomi antara ilmu-ilmu agama dan sekuler itulah yang melahirkan permasalahan, yaitu disintegrasi terhadap klasifikasi pengetahuan.

"Karena itu kita harus mengetahui pengetahuan secara luas tidak terbatas pada satu bidang, namun mampu mengetahui terhadap pengetahuan kekinian (modern) tanpa meninggalkan konteks lokal dan nilai ketuhanan," tambahnya.***

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x