Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Berikut Catatan dari KPAI

- 21 November 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi ujicoba sekolah tatap muka tingkat SMP kota Madiun
Ilustrasi ujicoba sekolah tatap muka tingkat SMP kota Madiun /dok. Dindik Madiun/SMPN 9 Madiun

Tak berhenti sampai disitu, Retno juga menyarankan agar PTM jenjang SD hanya diikuti seperempat dari total siswa dalam satu kelas.

“Kita tahu anak-anak pasti kangen dengan teman-temannya, apalagi Anak SD lebih susah karena mereka mungkin akan spontan pelukan ketika ketemu teman kelasnya lagi, gandengan tangan, kursi yang disilang justru diduduki. Makanya untuk SD uji cobanya seperempat dulu dari total siswa,” jelas Retno.

Dalam hal ini Retno kembali mengingatkan bahwa pada adaptasi kebiasaan baru di sekolah yang paling penting adalah guru bisa menjadi role model untuk memberikan pemahaman pada siswa-siswi agar bisa disiplin protokol kesehatan di manapun berada.

Baca Juga: Staycation Lokal Asyik di Pendakian Puncak Tapak Bimo Madiun, Simak Rutenya

“Prinsipnya sekarang bagaimana anak bisa kita didik untuk sadar dan patuh dulu terhadap protokol kesehatan. Nah kalau mereka sudah patuh baru dinaikin jadi sepertiga lalu setengah jumlah siswanya. Karena mengajari anak SD itu harus berulang-ulang, dan guru juga harus bisa menjadi contoh,”ungkapnya.

Secara garis besar Retno mengaku setuju atas kembalinya sekolah tatap muka,karena dinilai bisa meringankan pikiran anak-anak di masa pandemi. Pasalnya dilihat dari catatan KPAI hingga saat ini terjatat ada empat siswa yang menjadi korban selama pembelajaran jarak jauh.

“Sejauh ini dari pantauan selama belajar daring cukup berdampak negatif khususnya pada 4 anak karena ketidakmampuannya mengelola emosi jadi akhirnya depresi. Hingga menyebabkan terjadinya kekerasan karena beban stres,”pungkasnya.***

 

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah