LINGKAR MADIUN- Akhirnya duel antara Sugiri dan Ipong yang 5 tahun lalu pernah bertarung di Pilkada dilaksanakan pada Debat Publik Pertama Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo yang dilaksanakan pada tanggal 1 November 2020.
Debat tersebut dilaksanakan di Gudung Sasana Praja pada pukul 19.30 hingga 22.00 WIB serta dapat disaksikan oleh masyarkat Ponorogo melalui live streaming.
Debat yang dilaksanakan oleh KPU Ponorogo tersebut dibagi menjadi enam segmen dengan mengangkat sebuah tema "Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah"
Baca Juga: Debat Pilkada Solo, Gibran-BaJo Tidak Disiarkan di Televisi, KPU: Tidak Ada Anggaran
Baca Juga: Partisipasi Aktif Perempuan Pada Pilkada Serentak 2020 Cukup Tinggi Hingga 157 Orang
Debat perdana tersebut diawali dengan acara penyampaian visi misi masing-masing cpasangan calon lalu dilanjutkan dengan segmen tanya jawab anatara paslon dan juga saling beradu argumen.
Setelah acara debat usai, paslon nomor urut satu Sugiri Sancoko-Lisdyarita menyatakan bahwa apa yang ia sampaikan dalam debat merupakan hasil dari penyerapan aspirasi masyarakat dengan nama Nawa Dharma Nyata.
Untuk persiapan debat sendiri, ia mengaku tak ada persiapan khusus. Selain mengaku bukan ahli debat Sugiri menyatakan hanya persiapan membaca buku, istirahat cukup dan makan makanan bergizi
Baca Juga: Lazada Diretas, 1,1 Juta Akun Terdampak dan Klaim Data Aman, Begini Kronologisnya
Baca Juga: Hati-hati, Bawaslu Sudah Temukan 319 Kasus Terkait Netralitas ASN Pada Pilkada 2020 di Media Sosial
“Tugas kami adalah memaparkan pikiran kami dari serap aspirasi di masyarakat Ponorogo. Kami paparkan semampu kami termasuk melalui kawan-kawan media, sehingga nyambung antara kami masyarakat dan media, ” kata Sugiri.
Sedangkan dari paslon nomor urut dua, Ipong Muchlissoni-Bambang Tri Wahono mengaku bahwa tema debat yang dipilih KPU telah sesuai dengan visi-misi yang mereka usung.
Meski diakui acara debat secara umum berjalan lancar namun Paslon nomor urut dua, Ipong muchlissoni sempat mengeluhkan memberikan masukan kepapda KPU mengenai beberapa hal yang menyangkut tekhnis serta menjadi kendala selama debat berlangsung.
Baca Juga: Terlilit Utang? Coba Ikhtiar dan Amalkan Doa Rasulullah SAW Berikut Ini
Baca Juga: Banyak yang Tidak Tahu, Ternyata Kopi Dapat Turunkan Berat Badan. Simak Info Lengkapnya di Sini
“Saya apresiasi tema debatnya seirama dengan visi-misi saya. Tapi dalam pelaksanaannya ada kendal-kendala tekhnis terutama saat saya berbicara microphonnya tidak maskimal. Tapi tidak apa-apa terkait penyampaian materi visi-misi saya tetap tersampikan,” kata Ipong.
Sementara itu, dari ketua KPU Ponorogo, Munajat mengatakan telah bersyukur karena secara umum acara debat pertama berjalan lancar, tertib dan aman.
Mengenai adanya kendala tekhnis semisal microphone yang menjadi keluhan salah satu paslon Munajat mengaku langsung melakukan kordinasi dengan timnya dan sebagai catatan untuk pelaksanaan debat yang selanjutnya.
Baca Juga: Merasa Sulit Dapat Jodoh? Coba Ikhtiar Dan Amalkan Ayat Ini
Baca Juga: 'Maskne' Istilah Baru Masalah Jerawat Karena Penggunaan Masker. Bagaimana Penjelasan Selengkapnya?
“Alhamdulillah kabupaten Ponorogo telah melaksanakan debat, sesuai harapan kami agar tujuan debat dapat tersampaikan kepada masyarakat. Soal kendala tekhnis langsung kami komunikasikan saat itu juga kepada operator dan menjadi evaluasi kita selanjutnya,” kata Munajat.
Munajat mebgatakan bahwa KPU sebagai penyelenggara sangat berharap dengan adanya acara debat ini dapat sedikit banyak memberikan gambaran kepada masyarakat terhadap sosok dan kualitas masing-masing paslon sebagaiaman tujuan debat itu sendiri dilakukan.
Ia pun berharap masyarakat Ponorogo dapat menentukan dengan baik mengenai pemimpin Ponorogo ke depan, serta mau menyalurkan suara mereka melalui TPS pda hari-H pemungutan suara 9 Desember 2020 nanti.***