Network
LINGKAR MADIUN - Kelangkaan minyak goreng yang saat ini terjadi di Indonesia membuat sejumlah ibu rumah tangga rela mengantri demi mendapatkan stok minyak di rumah.
Hal ini mulanya terjadi karena isu kenaikan harga minyak goreng yang melonjak tinggi hingga adanya oknum yang menimbunnya.
Saat ini, harga minyak goreng non subsidi di pasaran bisa mencapai sekitar Rp20 ribu per liter, yang sebelumnya hanya berkisar harga Rp14 ribu.
Baca Juga: Kemenag Resmi Mengganti Label Halal Indonesia, Begini Filosofi yang Terkandung di Dalamnya
Akan tetapi, kenaikan harga minyak goreng meroket tinggi terjadi di pasar tradisional wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara.
Bukan hanya ribuan, tapi melonjak puluhan ribu yakni mencapai Rp70 ribu per liter.
Salah seorang ibu rumah tangga bernama Kiki (30) mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng yang tidak wajar ini.
Baca Juga: Perut Buncit Rata Kembali dalam Hitungan Hari, Cukup 2 Bahan Saja, Tak Perlu Obat Pelangsing Mahal
Menurutnya, harga di Kendari sudah gila atau tidak masuk akal. Bahkan ia heran, mengapa negara penghasil sawit dunia seperti Indonesia justru kekurangan stok pangan minyak goreng.
Kiki juga membeberkan bahwa banyak 'emak-emak' di kampungnya yang kebingungan mencari minyak goreng.
Meskipun tersedia distributor yang menjual minyak goreng, namun stoknya sangat terbatas hingga harus mengantri berjam-jam.
Baca Juga: Inilah 5 Ciri-ciri Wanita yang Diinginkan Lelaki untuk Dijadikan Sosok Teman Hidupnya
"Kemana pemerintahnya ya? Peranannya kok enggak ada? Padahal Rakyat sedang tidak baik-baik saja. Yang dibanggakan bagus sirkuit, sibuk dengan bahas ibu kota baru," tutur akun netizen.
"Tapi enggak cukup itu, rakyat itu simple, penghasilan lancar, apa apa terbeli, apalagi harga stabil, dah itu dah seneng rakyat mah. Udah listrik mahal, bpjs mahal, sembako mahal, mana langka lagi. Kemana wahai kalian yang terhormat?" tulis akun @handy_Ab***ah dikutip Lingkar Madiun dari Instagram @trending.satu.
"3 periode? No, no, no," tulis akun @nury_dest**n.***
