Lingkar Madiun- Peradaban pra kemerdekaan memperlihatkan Indonesia adalah salah satu titik penting dijalur rempah internasional.
Posisi geopolitik nusantara yang sangat strategis dengan konfigurasi kepulauan yang memiliki selat-selat digunakan untuk banyak pelayaran dan perdagangan menjadikan nusantara sebutan Indonesia kala itu sebagai makro kosmos.
Perjalanan rempah sejatinya telah berlangsung ribuan tahun sebelum Masehi. Namun sejarah dunia mencatat perburuan rempah terbesar di dunia tejadi pada abad ke-15 sampai dengan bad ke-17 Masehi.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan, Inilah 3 Zodiak yang Paling Bahagia Pada 31 Januari – 10 Februari 2021
Saat bangsa Eropa berlomba-lomba mencari daerah pusat penghasil rempah-rempah dan memperebutkan penguasaan tanah atas rempah-rempah di nusantara.
Komoditas yang dimasuki diantaranya lada, pala, cengkeh, vanili, jahe, kunyit, dan kayu manis. Persaingan sengit atas rempah terjadi diantara keempat negara adi kuasa di Eropa kala itu, mereka adalah Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda.
Tak sedikit energi yang habis untuk pencarian rempah-rempah, mulai dari biaya tinggi hingga pertikaian antar negara. Inilah awal mula periode kolonialisme di Indonesia yang dimulai dari ambisi penguasaan perdagangan rempah-rempah yang melimpah di nusantara oleh bangsa-bangsa Eropa.
Mengutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, kerajaan Ternate dan Tidore cepat berkembang berkat hasil rempah-rempah yang dimilikinya terutama cengkeh.