LINGKAR MADIUN- Usai erupsi gunung Semeru terjadi pada 4 Desember lalu, indigo asal Kediri, Jawa Timur Tigor Otadan pun kembali membuka terawangannya mengenai deretan gunung yang turut bergejolak di tahun 2022.
Menurutnya, terjadinya erupsi Semeru merupakan peringatan keras terhadap masyarakat Indonesia, dimana terdapat deretan gunung yang berpotensi akan turut bergejolak di tahun 2022.
Baca Juga: Kolesterol Jahat Luntur, Imun Tubuh Meningkat, Tangkal Varian Omicron Cukup Rebus 3 Bahan Dapur Ini!
“Semeru ini alarm, pengingat,” ujar Tigor.
Tak tanggung-tanggung, Tigor pun turut membeberkan inisial deretan gunung yang diprediksi akan bergejolak di tahun 2022, seperti S untuk Semeru yang baru mengalami erupsi, M untuk gunung Merapi, O untuk nama gunung di luar Jawa, dan A untuk gunung Agung.
“S, M, O, A, dimana Semeru ini adalah bapaknya dari gunung Agung yang ada di Bali, O nya dari luar Jawa, M nya Merapi, A nya Agung” terang Tigor.
Baca Juga: 5 Shio Alergi Miskin, Bakal Kaya Mendadak Kejatuhan Hoki di Januari Tahun 2022
Hal tersebut sebagaimana ia sampaikan melalui kanal YouTube Filosofi TV berjudul ‘Bahaya!! Ada 3 Angka Kembar di “2022”- Ramalan Terbaru Tigor Otadan 2022-2023’ pada 16 Desember 2021.
Tigor memprediksikan dalam kurun waktu di tahun 2022 hingga tahun 2023 ia melihat banyaknya gunung di nusantara yang tidak aktif tiba-tiba menjadi aktif.
“Jadi nanti banyak di 2022-2023 gunung yang tidak aktif tiba-tiba aktif,” ucap Tigor.
Baca Juga: Waspada, Gunung Ini Sudah Lama Tidur, Diprediksi Akan Meletus Hebat pada Awal Tahun 2022
Bahkan, selain deretan gunung yang telah diprediksikan Tigor juga merasa memiliki firasat yang tidak baik dengan kondisi Bromo di tahun 2022 mendatang.
“Cuma di dalam otak saya ada apa dengan Bromo,” ungkap Tigor.
Terlepas dari firasat sang indigo mengenai Bromo, menurut info yang beredar terjadinya erupsi gunung Semeru sama sekali tidak berdampak pada gunung Bromo.
Baca Juga: 5 Weton Anugerah Dewa, Terlahir Miskin Tuanya Jadi Sultan Kaya Raya! Hidupnya Makmur Sentosa
Pasalnya, hingga saat ini belum ada kebijakan penutupan wisata Alam gunung Bromo dan wisata gunung Bromo masih dibuka.
Meski begitu, sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Bromo menyarankan dan memberikan himbauan agar para pengunjung tidak memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif gunung Bromo.
Hal tersebut menjadi pertimbangan dikarenakan potensi terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului gejala vulkani yang jelas dari gunung Bromo.***