Baca Juga: 5 Pengakuan Mengejutkan BLACKPINK yang Bikin Syok Netizen
Kecuali dua makhluk yang tidak mengganggu Islam, yaitu Sang Hyang Semar dan Sang Hyang Togog. Keduanya tidak mengganggu Islam.
Setelah Syekh Subakir, datang juga ulama kedua yang membawa agama Islam ke Jawa, yakni Syekh Riasiddin An-Nisaburi terkenal dengan nama Mbah Washil.
Mbah Washil ini membawa kitab berjudul ‘Al Asrar’ kitab yang menjelaskan tentang rahasia-rahasia.
Baca Juga: 5 Pantangan Orang Jawa yang Tidak Boleh Dilanggar, Kamu Harus Tahu
Baca Juga: 5 Pengakuan Mengejutkan BLACKPINK yang Bikin Syok Netizen
Kitab tersebut diajarkan kepada Raja Jaya Katwang (Jayabaya), Raja Daha Kediri. Mbah Washil mengajarkan kitab itu kepada Raja Jayabaya yang dikemudian hari ajaran itu dikenal dengan ramalan Jayabaya. Makam Mbah Washil ada di belakang masjid kota Kediri.
Setelah itu datanglah sekelompok para pendakwah ke Indonesia. Salah satunya adalah Syekh Hasanuddin yang mendirikan pesantren di Jawa Barat yang didirikan pada tahun 1410 M.
Syekh Hasanuddin berasal dari Cina dan terkenal dengan panggilan Syekh Quro. Bertempat di desa Rengasdengklok Karawang. Quro berasal dari Qori’ yang berarti orang yang mengajarkan Al-Qur’an.
Baca Juga: 5 Pantangan Orang Jawa yang Tidak Boleh Dilanggar, Kamu Harus Tahu