Menguak Ramalan Jayabaya Tentang Ekonomi Nusantara Mendekati Nyata, Datangnya Wolak-waliking Jaman

- 22 Desember 2020, 16:29 WIB
Prabu Jayabaya, Raja Kediri
Prabu Jayabaya, Raja Kediri //Instagram.com/@realhistoryuncovered

Baca Juga: Bunyi Ramalan Jayabaya Tentang Partai Politik yang Ingkar Janji di Indonesia

Pada waktu krisis ekonomi melanda Indonesia, banyak orang kehilangan kekayaan tanpa dia sadari. Deposito rupiahnya menyusut drastis karena kurs dolar melonjak atau inflasi tinggi.

Lantas apa makna implisit celengan gaib? Agaknya ungkapan itu mengacu pada simpanan berbentuk valuta asing (dolar). Simpanan itu memang gaib karena bisa berlipat ganda nilainya dalam sekejap.

Situasi tinggginya inflasi dan suku bunga, juga telah diramalkan jauh sebelumnya. Disebutkan bahwa: Akeh wong nyambut gawe tanpa opah. Bayaran pegawai negeri dan swasta habis nilainya akibat digerogoti inflasi.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya Korupsi di Indonesia Bagaikan Maling Lungguh Wetenge Mblenduk

Baca Juga: Bunyi Ramalan Jayabaya Tentang Partai Politik yang Ingkar Janji di Indonesia

Justru mereka yang menganggur namun memiliki simpanan deposito dalam jumlah yang besar, bisa ongkang-ongkang kaki sambil menikmati rejeki tanpa bekerja sedikitpun. Hal ini merupakan salah satu bukti datangnya wolak-waliking jaman.

Bait lain ada yang berbunyi: Landa Cina keblubuk, barang kadung musna. Apa artinya? Secara harafiah, ungkapan tersebut berarti: Belanda Cina terperosok alias terperangkap, dan barangnya sudah terlanjur hilang dan musnah.

Ungkapan tersebut dapat ditangkap dengan mudah, bahwa banyak orang etnis Cina (Landa atau negeri Barat) yang terperangkap dalam situasi kacau di Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya Korupsi di Indonesia Bagaikan Maling Lungguh Wetenge Mblenduk

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Buku Menguak Rahasia Ramalan Jayabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah