Memilukan! Inilah Dua Tamu yang Dirindukan Presiden Soekarno di Penghujung Hayatnya, Begini Kisahnya

- 17 April 2021, 15:02 WIB
Profil Presiden Pertama RI Ir. Soekarno
Profil Presiden Pertama RI Ir. Soekarno /Instagram @presidensukarno/

Penahanan tersebut rupanya berefek buruk bagi kesehatan Soekarno. Hal tersebut dikarenakan tim Dokter Kepresidenan sebelumnya yang mengetahui detail terkait kondisi medis Soekarno telah dibubarkan.

Padahal, diketahui bahwa Soekarno mengidap sakit ginjal parah. Ginjal kanannya sudah mati, sedangkan ginjalnya yang kiri hanya berfungsi 25 %. Selain itu ia juga mengidap sakit jantung dan darah tinggi.

Baca Juga: Shalat Tarawih, Ibadah Sunnah di Bulan Ramadhan untuk Menghapus Dosa-Dosa di Masa Lalu

Sejak ditahan, diagnosis baru muncul yaitu adanya gejala rematik dan katarak. Dalam kondisi demikian. Ia pun masih harus menjalani interogasi dari Kopkamtib terkait keterlibatannya dalam G30S PKI.

Namun, yang paling tragis dari Soekarno kini adalah kenyataan bahwa ia harus menghadapi semua itu nyaris sendirian. Ia dijaga demikian ketat dan diputus dari dunia luar. Bahkan, anak-anak dan istrinya harus dapat izin khusus untuk sekedar menemuinya, dan itu pun dengan waktu yang terbatas.

Baca Juga: Doa Mustajab Saat Waktu Sahur, Hanya Baca Rutin Satu Kali Sehari Berkahnya Terasa Hingga Seumur Hidup

Soekarno pun lunglai ditinggal istri-istrinya. Soekarno pun mendesak Ratna Sari Dewi sang istri agar pergi ke Jepang demi keamanannya. Tak berapa lama, Dewi melahirkan bayi perempuan, buah cintanya dengan Soekarno disana, pada awal 1970 keduanya bercerai begitu juga Haryati dan Yurike Sanger.

Sedangkan istrinya Fatmatwati, meski tak bercerai, ia sudah putus hubungan dengan Soekarno sejak menikahi Hartini pada 1953. Sejak itu hanya sekali ia bertemu lagi dengan Soekarno. Saat pernikahan Guntur Soekarnoputra pada 1970 , pada akhirnya keduanya bercerai.

Baca Juga: 4 Weton Ini Bakal Ketiban Rejeki Mendadak Dapat THR Besar di Bulan Ramadhan 2021 Menurut Primbon Jawa

Setelah itu, hanya Hartini yang bertahan hingga saat-saat terakhir Soekarno. Terpencil dan kesepian, itulah warna dunia Soekarno kini. Sampai akhirnya Soekarno terkena depresi, setiap hari hanya duduk sembari termenung. Bahkan, terkadang berbicara sendiri. Memorinya berubah, kesehatannya terus-menerus menurun.

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Kepustakaan Presiden Perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah