LINGKAR MADIUN - Menurut ramalan jayabaya yang dibuat oleh Kerajaan Kediri yakni Prabu Jayabaya membeberkan bahwa sosok pengganti Jokowi di masa depan memiliki huruf berakhir Ga atau Go
Beberapa orang ada yang mempercayai dan adapula yang mengandung pro dan kontra atas ramalan jayabaya ini
Baca Juga: Jokowi sumbang Sapi Limosin untuk Masjid Raya Banjarmasin, Beratnya hampir Satu Ton
Namun, ramalan ini seringkali terbukti dan terjadi dengan keaslian ramalannya. Adapun beberapa bukti tersebut yakni, saat kerajaan terbesar di Nusantara yaitu Majapahit hancur hal ini sudah diramalkan oleh Jayabaya.
Sebelumnya dalam ramalan Jayabaya, contoh lainnya seperti pada waktu masa penjajahan oleh bangsa Belanda dan Jepang.
Selain itu, ramalan Jayabaya mengungkap sosok pemimpin yang membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Dalam ramalan tersebut mengungkapkan bahwa arti dari pemimpin yang mengatur negara Indonesia. Pemimpin proklamator yaitu Soekarno dari ‘No’, Soeharto dari ‘To’, Susilo Bambang Yudhoyono dari ‘No’, dan Joko Widodo, yang dulu waktu kecil bernama Mulyono dari ‘No’.
Noto Negoro sendiri memiliki makna yaitu ‘Noto’ artinya menata, dan ‘Negoro’ yang artinya Negara. Jadi, pemimpin Indonesia adalah orang yang akan menata atau mengatur Negara Indonesia ini.
Kecuali BJ Habibie, Gus Dur, serta Megawati tak termasuk dalam hal tersebut karena tidak memimpin Indonesia dalam satu masa periode, melainkan hanya memimpin pada masa transisi saja.
Sementara dalam rentetan aksara Jawa yang sesuai, pemimpin pengganti Presiden Jokowi akan memiliki huruf akhir ‘Ga atau Go’.
Jika ini dihubungkan dengan dua nama yang diisukan akan maju dalam putaran Pilpres 2024 yang memiliki akhiran nama tersebut.
Baca Juga: Cukup Pakai 4 Bahan Alami, Singkirkan Bintik Susu di Wajah Agar Penampilan Kian Menawan
Kedua nama tersebut ialah Gatot Nurmantyo dan Ganjar Pranowo.
Karena dalam aksara Jawa, kedua nama tersebut memiliki nama ‘Ga atau Go’. Selain itu, Baik Ganjar Pranowo atau Gatot Nurmantyo kerap dikaitkan dengan deretan prestasi saat memimpin daerah dan pasukannya.
Tapi seperti diketahui ini, ramalan Jayabaya tersebut tak harus dipercaya karena beberapa hal belum terbukti nyata.***