Para Ilmuwan Panik, Virus Corona Hanyalah Awal Bencana, Nanti Bumi Akan Diserang 3900 Virus Baru Mematikan?

- 30 November 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi virus Covid-19 varian baru B.1.1.529 yang dinamai Omicron.
Ilustrasi virus Covid-19 varian baru B.1.1.529 yang dinamai Omicron. /Pixabay/Crissa

LINGKAR MADIUN – Kita semua tahu bahwa infeksi virus corona telah menyebabkan masalah pandemi di seluruh belahan dunia.

Ilmuwan banyak memperhatikan bahwa pandemi COVID-19 tidak hanya berimbas pada kesehatan dan taraf hidup manusia, tapi juga berimbas buruk pada lingkungan dan ekonomi.

Dilansir LINGKAR MADIUN dari kanal YouTube teori konspirasi Mata Ketiga, video yang diunggah pada akhir September kemarin memfokuskan keadaan Bumi yang banyak berubah dari sisi lingkungan.

Baca Juga: Babak Baru Corona Mengerikan! Virus Mutasi Jangkiti Hewan, Rusa di AS Terinfeksi, Potensi Pandemi Baru?

Dilaporkan pada Bulan Septmber lalu, dunia dibuat gempar saat banyaknya peristiwa banjir bandang yang terjadi secara serentak di seluruh dunia.

Banjir bandang tersebut terjadi bersamaan di Zhengzhou (Tiongkok), Uttar Pradesh (India), Kalimantan (Indonesia), sebagian besar wilayah Amerika yang termasuk New York hingga New Jersey, wilayah Timur Tengah, bahkan hingga sebagian wilayah di Jepang yang termasuk Tokyo.

Anomali ini adalah kejadian susulan setelah ditemukan keanehan di wilayah Greenland, sebuah negara kecil yang terletak di dekat Kutub Utara Arctic.

Baca Juga: Kalahkan Suplemen Mahal, Buah Ini Kaya Akan Vitamin C, Tubuh Sehat Bebas Virus dan Penyakit Kronis

Di wilayah Greenland yang seharusnya selalu turun salju pada tahun-tahun sebelumnya, justru pada tahun 2021 terjadi turun hujan selama berjam-jam dalam sehari yang dimulai pada bulan Juli 2021 lalu.

Akibatnya, curah hujan mendadak tinggi dan mengakibatkan suhu Greenland meningkat.

Dilaporkan ada 7 miliar ton curah hujan yang tercatat sejak Juli 2021 dan 22 miliar ton es Greenland yang mencair.

Baca Juga: Rahasia Resep Sehat, Cukup 2 Bahan! Tubuh Sehat Seumur Hidup, Bebas Penyakit dan Tahan Virus di Segala Cuaca

Fenomena ini sangat mengkhawatirkan para ilmuwan, karena jika suhu Bumi terus-terusan naik, maka es di kedua kutub akan mencair tidak bersisa.

Kenapa ilmuwan panik?

Naiknya suhu dapat mengubah iklim Bumi menjadi keadaan zaman purba dahulu.

Pada zaman purba yang terjadi puluhan hingga ratusan juta tahun lalu, wilayah kutub Bumi diperkirakan masih penuh dengan hutan hujan dan mikroorganisme pioner.

Baca Juga: Tubuh Bebas Bakteri Virus, Penyakit Kronis, Rahasianya Waktu Sarapan Rutin Makan Ubi Ini

Bahkan, manusia belum ada pada zaman itu, karena manusia diperkirakan baru ada di Bumi sekitar 2 juta tahun lalu.

Kembalinya iklim di zaman purba dikhawatirkan tidak akan cocok dengan sistem imun manusia yang didesain untuk melindungi iklim yang terbentuk sekarang.

Perubahan iklim dinilai akan melahirkan banyak penyakit purba, karena virus purba akan kembali aktif dan bermutasi. Di sisi lain, sistem imun manusia tidak siap dengan perubahan ini.

Hal ini sangat dikhawatirkan ilmuwan akan merebaknya penyakit-penyakit baru yang belum diketahui obat dan vaksinnya.

Baca Juga: Tak Keluarkan Banyak Uang, Rutin Makan Buah Ini, Ampuh Bunuh Sel Kanker, Bakteri Virus Secara Alami

Parahnya lagi, ilmuwan mencatat ada sekitar 3.900 virus purba yang diduga akan kembali aktif jika iklim dunia semakin rusak.

Gara-gara 1 virus saja dunia sudah kacau balau dan banyak orang meninggal karena COVID-19, lalu bagaimana jika dunia diserang 3.900 virus?

Ilmuwan membeberkan bahwa risiko perubahan iklim dan ‘serangan‘ virus ini dapat diminimalisir dengan menekan emisi karbon di zaman sekarang.

Baca Juga: Varian Virus Kian Ganas, Lakukan 3 Cara Ini Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh

Masyarakat dihimbau untuk melakukan gerakan daur ulang; membatasi konsumsi daging, karena industri ternak menghasilkan banyak emisi karbon; membatasi konsumsi plastik; dan yang paling dasar adalah tidak membuang sampah sembarangan.

Ilmuwan berharap bahwa prediksi ‘serangan‘ 3.900 virus tersebut tidak pernah terjadi di masa depan.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah