Korea Selatan Alami Gelombang Ketiga Kasus Covid-19 Setelah Pelonggaran Aturan Pembatasan Sosial

26 November 2020, 14:21 WIB
Ilustrasi Korea Selatan Alami Gelombang Ketiga Kasus Covid-19 Karena Pelonggaran Pembatasan Sosial /congerdesign /Pixabay

LINGKAR MADIUN- Korea Selatan alami gelombang ketiga kasus Covid-19 dengan laporan harian sebanyak 583 setalah dilakukan pelonggaran pembatasan sosial. 

Pelonggaran tersebut telah dilakukan sejak satu bulan yang lalu. Serta jumlah kasus tersebut menjadi angka terbesar setelah bulan Maret 2020 lalu.

Minggu ini,. Pemerintah memberlakukan kembali aturan jarak sosial yang ketat di Seoul dan wilayah sekitarnya.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Berikan Akses Tes Swab Gratis Untuk Massa Kerumunan Rizieq Shihab

Baca Juga: Kemenkes: 30 Orang Massa Petamburan dan 50 Orang Massa Tebet Terkonfirmasi Positif Covid-19

Karena lonjakan kasus tersebut, para ahli pun ikut berkomentar bahwa pemerintah bergerak terlalu dini dalam melonggarkan aturan jarak. 

Hal ini dikarenakan penghitungan kasus resmi harian melebihi 500 untuk pertama kalinya sejak 6 Maret.

"Pelonggaran itu dilakukan karena masalah ekonomi dan kelelahan yang semakin meningkat, tetapi itu terlalu dini dan menabur benih rasa puas diri orang-orang," kata Kim Woo-joo, seorang profesor penyakit menular di Rumah Sakit Guro Universitas Korea di Seoul dikutip dari Reuters. 

Baca Juga: Tanpa Gejala, 40 Orang Tahanan Bareskrim Polri Terkonfirmasi Positif Covid-19

Baca Juga: Satgas Covid-19 Minta Maaf Setelah Dapat Komentar Negatif Bagikan Masker di Hajatan Rizieq Shihab

Sebelumnya, gelombang pertama di Korea Selatan muncul pada akhir Februari.

Saat itu, kasus diketahui berasal dari sekte agama namun kasus terbaru lebih tersebar di sekitar ibu kota Seoul, membuat pemerintah lebih sulit untuk melacaknya.

Angkatan militer memerintahkan larangan cuti 10 hari setelah serangkaian wabah masuk di wilayah tersebut. 

Baca Juga: M/V Teaser Dita Karang Secret Number Got The Boom Raih 1 Juta Viewer Hanya 14 Jam

Baca Juga: Foto Giselle Member Keempat Aespa Saat Pra Debut Beredar, Netizen: Sangat Ikonik

Kelompok lain juga telah dilacak dari mulai fasilitas sauna, sekolah menengah atas, akademi aerobik, gereja, kafe anak-anak dan tempat kerumunan lainnya.

Dilansir dari Reuters, banyak sekali Infeksi yang terjadi di tengah kalangan anak muda.

Namun banyak juga di antaranya yang tidak menunjukkan gejala.

Baca Juga: Dua Civitas Akademika Diduga Meninggal karena Covid-19, Universitas Sebelas Maret (UNS) Lockdown

Baca Juga: 15 Pegawai Positif Covid-19, PLN Ponorogo Ditutup Sementara

Hal ini akhirnya mendorong pemerintah untuk menghentikan pembelajaran di sekolah dan pelajaran privat sebelum ujian masuk perguruan tinggi yang dijadwalkan pada 3 Desember.

“Infeksi muncul secara bersamaan dalam kehidupan kita sehari-hari termasuk pertemuan keluarga dan pertemuan informal yang membuat pemerintah sulit untuk mengambil tindakan pencegahan,” kata Menteri Pendidikan Yoo Eun-hae dalam sebuah pengarahan.

Hingga saat ini, pejabat kesehatan Korea Selatan belum memberikan tanggapan mengenai kritikan secara langsung mengenai pelonggaran pembatasan yang terlalu cepat dari gelombang kedua pada Agustus lalu. 

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Perbolehkan Perguruan Tinggi Kuliah Tatap Muka Januari 2021,Ini Ulasannya

Baca Juga: Keputusan Sekolah Tatap Muka Atau Daring Januari 2021 Diserahkan Penuh Pada Pemda

Namun, Mereka mengaku menyesal mengenai dampak ekonomi dari langkah-langkah terbaru tersebut. 

Di mana kasus ini terjadi tepat setelah negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia itu kembali tumbuh pada kuartal ketiga tahun ini. 

Di bidang ekonomi, pada hari Kamis (26/11/20) ini, pasar Korea Selatan menahan diri karena bank sentral mempertahankan suku bunga l agar tetap stabil dan sedikit meningkatkan prospek pertumbuhannya pada tahun ini dan tahun depan.

Baca Juga: Tanggapi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III, Sri Mulyani: The Worst Is Over!

Baca Juga: Indonesia Resmi Alami Resesi! BPS Rilis Ekonomi Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen

Menurut informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), dari kasus terbaru, sebanyak 553 ditularkan secara lokal dan hampir 73% dari wilayah Ibu Kota Seoul.

Hingga saat ini, total kasus infeksi Covid-19 di Korea Selatan telah mencapai 32.318, dengan 515 kasus kematian.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler