Belanda Ciduk Tse Chi Lop, Bos Narkoba Paling Dicari di Asia-Pasifik

25 Januari 2021, 15:29 WIB
Ilustrasi: Narkoba. /Kaboompics.com/Pexels

LINGKAR MADIUN – Aparat kepolisian Belanda telah menangkap Tse Chi Lop, warga negara Kanada berusia 57 tahun, yang telah masuk daftar paling dicari dalam skala global.

Tse Chi Lop ditangkap di Bandara Schiphol, Amsterdam pada hari Sabtu, 23 Januari 2021.

Penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian Belanda ini berdasarkan permintaan Polisi Federal Australia, sehingga mereka dapat meminta Tse untuk diekstradisi ke Australia untuk diadili.

Baca Juga: Rizieq Shihab dilaporkan PTPN VIII Buntut Penggunaan Lahan Megamendung

Baca Juga: Hukuman Reynhard Sinaga Diperberat Pengadilan Inggris, Penjara Seumur Hidup Dianggap Terlalu Ringan

Siapakah Tse Chi Lop?

Tse dikenal dengan ‘Sam Gor’, yang berarti Saudara Nomor Tiga dalam bahasa Kanton. Tse adalah terduga pemimpin senior dari sindikat ‘The Company’, yang merupakan sindikat perdagangan narkoba transnasional.

Tse lahir di provinsi Guangdong, daerah selatan Cina. Da menjadi anggota Big Circle Gang, sebuah organisasi mirip Triad yang didirikan oleh Red Guards yang kecewa pada akhir masa Revolusi Kebudayaan.

Baca Juga: Rizieq Shihab dilaporkan PTPN VIII Buntut Penggunaan Lahan Megamendung

Baca Juga: Hukuman Reynhard Sinaga Diperberat Pengadilan Inggris, Penjara Seumur Hidup Dianggap Terlalu Ringan

Tse pindah ke Hong Kong, lalu Kanada, dan sempat didakwa oleh otoritas Amerika Serikat (AS) karena perdagangan heroin pada tahun 1998.

Setelah dibebaskan dari penjara Ohio pada tahun 2006, dia menemukan jalan kembali ke Asia. Pihak kepolisian pun menuduh dia memimpin transformasi wilayah perdagangan obat tahunan senilai $70 miliar atau sekira Rp984 triliun.

Baca Juga: Prancis Imbau Warganya Gunakan Masker Medis, Masker Kain Tak Cukup Lindungi dari COVID

Baca Juga: Rizieq Shihab dilaporkan PTPN VIII Buntut Penggunaan Lahan Megamendung

Baca Juga: Hukuman Reynhard Sinaga Diperberat Pengadilan Inggris, Penjara Seumur Hidup Dianggap Terlalu Ringan

The Company itu apa?

The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) atau Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan memperkirakan bahwa sindikat narkoba Tse pada perdagangan narkoba pada tahun 2018 memperoleh keuntungan sebanyak $17 miliar atau sekira Rp239 triliun.

Polisi dan analis mengatakan sindikat tersebut mendorong laju perdagangan metamfetamin di wilayah tersebut, yang meningkat empat kali lipat dalam lima tahun hingga 2019.

Sindikat tersebut juga memproduksi heroin dan telah menjadi pemain utama di pasar global untuk penjualan MDMA, sejenis obat-obatan yang memberikan efek euforia yang juga dikenal sebagai ekstasi.

Baca Juga: Rizieq Shihab dilaporkan PTPN VIII Buntut Penggunaan Lahan Megamendung

Baca Juga: Hukuman Reynhard Sinaga Diperberat Pengadilan Inggris, Penjara Seumur Hidup Dianggap Terlalu Ringan

Apa tindakan berikutnya?

Pihak kepolisian Australia yakin Tse telah terlibat dalam setidaknya 13 impor narkoba ke Australia.

Masih belum jelas apakah penangkapan Tse akan mengganggu perdagangan narkoba di wilayah Asia-Pasifik.

Baca Juga: Rizieq Shihab dilaporkan PTPN VIII Buntut Penggunaan Lahan Megamendung

Baca Juga: Hukuman Reynhard Sinaga Diperberat Pengadilan Inggris, Penjara Seumur Hidup Dianggap Terlalu Ringan

Meskipun Tse tidak muncul selama setahun terakhir, sebagian besar dari aktivitas sindikat tersebut ternyata tidak mengalami kendala yang signifikan.

Sumber UNODC dan kepolisian mengatakan bahwa pandemi COVID-19 di Asia-Pasifik tidak mempengaruhi mayoritas perdagangan zat terlarang di kawasan tersebut.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler