LINGKAR MADIUN - Hubungan antara negara-negara Timur Tengah dengan Israel seringkali mengalami pasang surut.
Hal tersebut terjadi karena menyangkut masalah Palestina, di mana hampir seluruh masyarakat Arab merasa bahwa tanah yang diduduki Israel adalah tanah milik warga Palestina.
Beberapa kali perang terjadi karena warga Arab berusaha membantu Palestina untuk mengusir Israel, seperti perang Yom Kippur dan perang-perang lainnya.
Namun karena dibantu peralatan militer canggih dari Amerika Serikat, Israel mampu memenangkan peperangan ketika melawan Mesir dan Suriah.
Semenjak kekalahan perang itu, Mesir dan Israel menandatangani perjanjian damai di bawah perintah Amerika Serikat dalam pengawasan Presiden Jimmy Carter.
Hubungan antara Mesir dan Israel juga semakin membaik, termasuk dalam hal ekonomi dan sosial.
Bahkan maskapai penerbangan nasional Mesir 'EgyptAir' telah melakukan penerbangan pertamanya ke Israel pada Oktober tahun ini.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Xinhua, dijelaskan bahwa EgyptAir melakukan penerbangan pertamanya pada Minggu, 3 Oktober 2021.
Rute baru EgyptAir akan mencakup empat penerbangan pulang pergi mingguan antara Bandara Internasional Kairo dan Bandara Ben Gurion di luar Tel Aviv.
Perlu diketahui, Mesir dan Israel menandatangani perjanjian damai bersejarah pada 1979, dan penerbangan langsung antara kedua negara dimulai setahun kemudian oleh maskapai terkemuka Israel 'El Al.'
Di sisi lain, EgyptAir memilih untuk tidak terbang ke Israel karena alasan politik, dan lebih memilih mendirikan anak perusahaan Air Sinai pada tahun 1982.
Setelah mulai beroperasi, Air Sinai kemudian langsung melakukan penerbangan ke Israel.
Baca Juga: Segera Bersihkan Paru-paru Anda, Rutin Konsumsi Minuman Ini, Khasiatnya Ajaib Menyingkirkan Penyakit
Sementara itu, El Al pada 2012 berhenti terbang ke Kairo karena alasan ekonomi setelah jumlah penumpang yang bepergian antara kedua negara menurun tajam. ***