Jatuhnya Pesawat China Eastern Hingga 132 Korban Tak Ada yang Selamat, Para Ahli: Bingung dan Aneh

24 Maret 2022, 19:55 WIB
Black Box Pesawat China Eastern Airlines Ditemukan, Kondisinya... /Antara/

LINGKAR MADIUN - Kecelakaan maut China Eastern Airlines pada Senin, 22 Maret 2022. Tim telah mencari kotak hitam yang berasal dari pesawat China Eastern Airlines (600115.SS) yang jatuh ke lereng gunung dengan 132 orang penumpang di dalamnya.

Meskipun tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik karena kurangnya data dari kotak hitam, banyak pakar penerbangan menyatakan kebingungan tentang bagaimana pesawat itu jatuh begitu tiba-tiba, dalam waktu yang begitu singkat.

Berbicara kepada media, beberapa ahli mengatakan cara pesawat itu jatuh cukup aneh, karena desain pesawat membuatnya cenderung jatuh hampir secara vertikal.

Fakta bahwa pesawat itu tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa sebelum kecelakaan itu semakin memperumit spekulasi.

Baca Juga: Kejanggalan Kematian Tangmo Nida Muncul Bukti Baru, Youtuber Ini Ungkap Tangmo Sedang Minta Tolong

"Setelah menemukan perekam suara kokpit, pihak berwenang China mengirim bukti ini ke laboratorium di Beijing untuk memecahkan kode data. Kotak hitam itu rusak dalam sebuah kecelakaan tetapi data di dalamnya tidak terpengaruh," kata seorang pejabat.

Penyelidik China juga telah mengundang pakar penerbangan AS untuk berpartisipasi dalam memahami penyebab kecelakaan, ketika pesawat Boeing diproduksi di negara ini.

Para ahli berencana untuk menilai berbagai penyebab, dari mesin yang disengaja, kesalahan pilot, kesalahan teknis atau tabrakan di udara.

China Eastern mengatakan bahwa tiga pilot di pesawat, salah satunya adalah pengamat, naik ke pesawat untuk mendapatkan pengalaman.

Baca Juga: Lengser Dari Kursi Presiden Chelsea, Roman Abramovich Bertekad Akuisisi Klub Baru, Liga Turki Jadi Sasarannya

Kapten penerbangan memiliki 6.709 jam terbang, sedangkan kopilot pertama dan pilot ketiga masing-masing memiliki 31.769 dan 556 jam terbang.

“Dari yang kami tahu, kinerja ketiga pilot itu bagus,” kata seorang pejabat dari China Eastern.

Orang ini juga mengatakan bahwa penerbangan pendek biasanya hanya memiliki dua pilot, sesuai dengan praktik penerbangan.

Beberapa media Tiongkok mengumumkan identitas pilot, tetapi informasi ini belum dikonfirmasi oleh otoritas Tiongkok.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler