Rusia Klaim Kuasai Mariupol, Tentara Ukraina Pilih Menyerah dan Bercokol di Pabrik Baja, Ada Apa?

21 April 2022, 17:25 WIB
Pemandangan menunjukkan bangunan yang rusak dengan pabrik Azovstal Iron and Steel Works sebagai latar belakang, selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 19 April 2022. /Foto: REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO/

LINGKAR MADIUN - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada 21 April, bahwa Rusia telah menguasai Mariupol setelah hampir dua bulan pertempuran.

Berdasarkan info yang dilansir Lingkar Madiun dari Zing News, Menteri Pertahanan mengatakan bahwa Rusia telah mengevakuasi lebih dari 142.000 warga sipil dari Mariupol.

Menteri Pertahanan mengkonfirmasi bahwa 1.478 tentara Ukraina telah menyerah, tetapi lebih dari 2.000 tentara Ukraina masih bercokol di pabrik baja Azovstal.

Baca Juga: Bantuan Mudik Gratis Diberikan Kemenhub bagi Warga Jabodetabek, Catat Jadwal Pendaftaran Tahap Keduanya!

Kepala Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa pabrik itu dikepung. 

Sebelumnya, Ramzan Kadyrov, kepala Republik Rusia Chechnya, mengatakan bahwa pasukan Moskow akan mengambil kendali penuh dari pabrik baja Azovstal di Mariupol pada 21 April 2022.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Tuan Shoigu, dan mengarahkan bahwa tidak perlu menyerang Azovstal, dan malah memperketat blokade di sekitar pabrik.

Baca Juga: Rusia Kerahkan 1.000 Militer untuk Menghancurkan Ukraina, Perang Dunia Ketiga Dimulai?

Putin menekankan bahwa dia akan menjamin kehidupan orang-orang di Azovstal jika mereka menyerah. Pasukan Ukraina yang bercokol di pabrik Azovstal telah berulang kali menolak ultimatum Rusia untuk menyerah.

Mariupol akan menjadi kota terbesar yang diduduki Rusia sejak konflik pecah di Ukraina pada 24 Februari.

Komandan pasukan Ukraina mengatakan pada 20 April bahwa pasukan di sini menghadapi "saat terakhir", ketika mereka kewalahan dalam kekuatan.

Baca Juga: Ingin Sukses? Kamu Harus Bisa Menguasai Skill Kesabaran, Berikut 5 Alasannya

Pada 20 April, negosiator senior Ukraina menawarkan untuk mengadakan pembicaraan tanpa syarat dengan Rusia di Mariupol.

Hal itu bertujuan untuk mengevakuasi tentara dan warga sipil dari kota pelabuhan yang terkepung.

Laporan Institute for the Study of War (ISW) di AS pada 19 April menyebutkan bahwa pejabat dan media Rusia akan segera mengumumkan kemenangan di Mariupol.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler