LINGKAR MADIUN - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata selama empat hari selama Minggu suci Ortodoks pada 19 April 2022.
Namun selama berhari-hari, tidak ada tanda-tanda bahwa kedua belah pihak yakni Rusia dan Ukraina akan membuat kemajuan dalam negosiasi.
Berdasarkan info yang dilansir Lingkar Madiun dari laman Zing News, pada hari yang sama, 19 April, Mykhailo Podolyak, anggota tim negosiasi Ukraina, mengatakan ‘tragedi’ Mariupol telah memperumit proses negosiasi.
Baca Juga: Ultimatum Rusia untuk Pasukan Ukraina di Mariupol Berakhir, Tanda Sudah Tidak Adanya Invasi?
Selain itu,anggota tim negosiasiUkraina juga mengatakan sulit untuk memprediksi kapan pembicaraan damai akan dilanjutkan karena situasi di Mariupol.
Sementara itu, Deputi Perwakilan Misi Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengatakan bahwa dia tidak melihat prospek kedua belah pihak mencapai kesepakatan hingga saat ini.
Sehari yang lalu, juru bicara Kremlin mengatakan kedua belah pihak masih melakukan pertukaran tingkat rendah tetapi hanya membuat sedikit kemajuan.
Moskow dan Kyiv belum mengadakan pertemuan tatap muka sejak 29 Maret. Keduanya saling menyalahkan atas gagalnya proses negosiasi.