Rusia Batalkan Serangan ke Benteng Terakhir Pabrik Baja Azovstal, Benarkah Mariupol Telah Dibebaskan?

22 April 2022, 19:45 WIB
Perang Rusia-Ukraina /Mirror/REUTERS

LINGKAR MADIUN - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan pada 21 April bahwa Mariupol telah dibebaskan’ menurut Sputnik.

Situasi di kota juga dikabarkan telah tenang dan dapat membuka jalan bagi warga untuk kembali.

Berdasarkan info yang dilansir Lingkar Madiun dari laman Zing News, pada awal 21 April, Ramzan Kadyrov, kepala Republik Rusia Chechnya, yakin bahwa pasukan Moskow akan mengambil kendali penuh atas pabrik baja Azovstal dalam sehari. 

Baca Juga: 2 Zodiak Ini Akan Merasa Hidupnya Paling Tentram dan Keberuntungan Rejeki Nomplok Tak Terputus

Namun, pada sore hari, terlepas dari deklarasi pembebasan Mariupol, Moskow masih mengakui bahwa pabrik baja Azovstal masih bertahan.

Menteri Pertahanan Rusia, Shoigu juga menegaskan bahwa sebagian tentara Ukraina masih bercokol di kota.

Presiden Putin mengucapkan selamat atas penangkapan Mariupol tetapi membatalkan rencana untuk menyerang langsung ke benteng terakhir yakni pabrik baja Azovsta.

Baca Juga: 2 Zodiak Ini Sedang Naik Daun Bisnisnya Hingga Banjir Rejeki Meski Harus Berhemat Untuk Gaya Hidup

Presiden Rusia menyebut serangan terhadap pabrik  baja Azovstal "tidak realistis", dan menyatakan bahwa perlu untuk memikirkan tentang menyelamatkan nyawa tentara.

Putin mengarahkan pasukan Rusia "untuk tidak menyerbu pabrik baja Azovstal, tetapi memblokirnya sehingga 'lalat' tidak bisa keluar," menurut Interfax .

Beberapa hari terakhir, Mariupol selalu dalam keadaan tegang. Pasukan Ukraina yang membela Mariupol berulang kali meminta dukungan dari luar.

"Kami memiliki lebih dari 500 tentara yang terluka dan ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak," ujar seorang perwira brigade Marinir ke-36 Ukraina dalam sebuah video yang diposting pada Kamis, 21 April 2022.

Baca Juga: Rusia Klaim Telah Kuasai Mariupol, Tentara Ukraina Merengek-rengek Minta Dukungan dari Luar

“Ini bisa menjadi panggilan terakhir kami. Kita mungkin hanya punya waktu beberapa hari, bahkan mungkin berjam-jam.,” tambahnya.

Ukraina menyerukan pembukaan awal koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dan tentara yang terluka di pabrik baja Azovstal, menurut AFP .

"Ratusan warga sipil, anak-anak, tentara Ukraina yang terluka terperangkap di pabrik. Mereka tidak punya makanan, air, kebutuhan. Penting untuk membuka koridor kemanusiaan yang mendesak di Azovstal dan mengamankan semua orang," ujar Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan pada malam  21 April sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari laman Zing News.

Baca Juga: Lagi Viral di Tiktok, Ini Ulasan Film Animasi ala Zombie ‘Seoul Station’ Prekuel Train To Busan

Pada hari yang sama, 21 April, separatis provinsi Luhansk mengumumkan bahwa mereka telah mencapai perbatasan dengan provinsi Kharkiv. 

Sementara, kota Rubizhne tetap berada di bawah kendali pemerintah Ukraina sejak 2014. Namun, kota itu tidak jauh dari wilayah yang dikuasai oleh separatis. 

Menurut laman Zing News, pada 6 April, Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan bahwa 60% kota telah jatuh ke tangan tentara Rusia.

Selain itu, beberapa video pasukan Rusia di kota Kreminna, lebih dari 10 kilometer dari Rubizhne, juga diposting. Kreminna telah dikonfirmasi oleh Haidai jatuh ke tangan militer Rusia sejak 18 April 2022.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler