Putin Setuju Evakuasi Warga Sipil di Pabrik Azovstal, Seruan Damai Ukraina Ditolak Mentah, Ini Alasannya

27 April 2022, 13:05 WIB
Putin /Foto/Instagram @president_vladimir_putin_

LINGKAR MADIUN - Presiden Vladimir Putin telah menyetujui PBB dan Komiten Internasional Palang Merah berpartisipasi dalam mengevakuasi warga sipil dari pabrik Azovstal di Mariupol.

Berdasarkan info yang dilansir Lingkar Madiun dari Zing News pada 27 April, Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan bahwa banyak warga sipil yang membutuhkan bantuan dan perlu dievakuasi.

Guterres juga menunjukkan bahwa perang di Ukraina belum berakhir di tengah perbedaan pandangan tentang apa yang terjadi di negara tersebut.

Baca Juga: Kapolri Bentuk Satgas Anti Begal agar Pemudik Merasa Aman: Masyarakat Tak Usah Takut, Satgas Siap Mengawal!

"Saya melakukan diskusi yang sangat jujur ​​dengan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan jelas ada dua posisi berbeda tentang apa yang terjadi di Ukraina," katanya sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari laman Zing News.

PBB dikabarkan telah mempersiapkan sepenuhnya mengenai sumber daya manusia dan logistik untuk membantu. orang-orang di Mariupol, menurut Hill.

Sementara, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Rusia berkomitmen untuk solusi diplomatik yang dinegosiasikan mengenai masalah Ukraina.

Baca Juga: Pil Covid-19 yang Ampuh Bersihkan Virus Segera Dirilis Perusahaan Jepang, AS Gerak Cepat Membelinya!

Namun, Lavrov menolak seruan ibu kota Ukraina, Kyiv untuk melakukan pembicaraan damai di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan.

Lavrov mengatakan masih terlalu dini untuk membahas siapa yang akan menengahi setiap negosiasi antara Rusia dan Ukraina.

Selama akhir pekan, pasukan Rusia berusaha menyerang pabrik baja Azovstal sebagai tempat tentara Ukraina bersembunyi. 

Kremlin kemudian memerintahkan tentara militer untuk berhenti menyerang pabrik baja Azovstal, namun malah mengepung pabrik.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler