Jerman Alami Tekanan Politik, Mendadak Ikhlas Memasok Senjata Berat ke Ukraina, Ada Apa?

27 April 2022, 14:05 WIB
Pemerintah Jerman setuju kirim bantuan senjata berat untuk Ukraina. /Tangkapan layar YouTube Militer One/

LINGKAR MADIUN - Jerman telah lama mengalami tekanan untuk memasok senjata ke Kyiv, ibu kota Ukraina bahkan sebelum Rusia mengirim pasukan tentara untuk menyerang ke Ukraina. 

Ketika permusuhan Rusia dan Ukraina pecah, Jerman menanggapi secara dangkal dengan memberi Ukraina 5.000 helm antipeluru.

Namun ketika permusuhan berlanjut, tekanan ada pada pemerintah Perdana Menteri Scholz untuk mengubah kebijakannya untuk mendukung Kyiv.

Baca Juga: Kapolri Bentuk Satgas Anti Begal untuk Pemudik: Masyarakat Tak Usah Takut, Satgas Siap Mengawal!

Tidak hanya dari duta besar Ukraina di Berlin, tetapi juga dari sekutu Barat. Namun tekanan paling kuat datang dari Partai Demokrat Bebas (FDP) dan Partai Hijau dari koalisi pemerintahan Scholz.

Berdasarkan info yang dilansir Lingkar Madiun dari laman Zing News pada 27 April, pada bulan ini, tiga anggota parlemen Jerman melakukan perjalanan ke Kyiv, semuanya mendukung pasokan senjata berat ke Ukraina.

Salah satunya adalah Marie Agnes Strack-Zimmermann dari FDP. Anggota parlemen ini bahkan mempertanyakan apakah Pak Scholz cocok memimpin negara di masa sulit ini.

Baca Juga: Pil Covid-19 yang Ampuh Bersihkan Virus Segera Dirilis Perusahaan Jepang, AS Gerak Cepat Membelinya!

Anton Hofreiter, seorang anggota parlemen Partai Hijau, mengatakan bahwa penghalang terbesar bagi Jerman untuk membantu Ukraina lebih banyak "di kantor kanselir". Selama berminggu-minggu, Partai Hijau telah banyak melobi untuk meningkatkan bantuan senjata ke Ukraina.

Sementara itu, partai oposisi terbesar, Christian Democratic Union (CDU), diperkirakan akan mengajukan permintaan kepada parlemen Jerman untuk memasok tank ke Ukraina.

Langkah ini, jika diambil, akan mendapat dukungan dari FDP dan Partai Hijau, yang sangat merusak prestise politik Perdana Menteri Scholz serta partai SPD di Majelis Nasional.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler