LINGKAR MADIUN - Pejabat pertahanan lebih dari 40 negara bertemu di Pangkalan Udara Ramstein (Jerman) pada 26 April untuk berkomitmen dalam memasok senjata berat baru untuk Ukraina.
Negara-negara anggota NATO telah setuju untuk mengirimkan ratusan juta dolar lebih senjata ke Kyiv, termasuk artileri dan drone.
Pertemuan tersebut dihadiri tidak hanya oleh anggota NATO, tetapi juga oleh sejumlah mitra lain seperti Finlandia, Israel, Kenya atau Australia.
Selain itu, Jepang dan Korea juga hadir secara online.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Hampers Buat Lebaran Yang Dapat Dijadikan Isnpiratif
Menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, sekutu akan bertindak keras untuk terus mendukung militer Ukraina.
“Ukraina sangat yakin bahwa mereka bisa menang. Begitu juga semua orang di sini,” kata Austin.
“Hari ini, Ukraina membutuhkan bantuan kami. Mereka masih membutuhkan dukungan kita ketika permusuhan berakhir," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, menteri pertahanan Jerman secara resmi mengumumkan bahwa ia akan mengirim senjata berat ke Ukraina.
Ini adalah perubahan kebijakan untuk Berlin, yang sebelumnya hanya dialihkan ke senjata ringan dan peralatan pendukung tempur Kyiv.
“Kami kemarin memutuskan bahwa Jerman akan memfasilitasi pengiriman senjata antipesawat self-propelled Gerpard ke Ukraina,” kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht di Ramstein.
Selain itu, Lambrecht juga mengatakan bahwa tentara Ukraina akan dilatih untuk menggunakan sistem artileri di Jerman.
"Kami bekerja dengan teman-teman Amerika untuk melatih tentara Ukraina tentang sistem artileri di wilayah Jerman," kata menteri pertahanan.***