Indonesia Jalin Kerjasama Bilateral Alih Teknologi Vaksin dengan Tiongkok

11 Oktober 2020, 12:55 WIB
ilustrasi vaksin Covid-19 /Pikiran-rakyat.com

Lingkar Madiun- Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi terbang ke Yunan, Tiongkok guna memenuhi undangan pemerintah negeri tirai bambu itu pada 9 Oktober 2020 hingga 10 Oktober 2020.

Luhut yang sebagai utusan Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan Anggota Dewan Negara, dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.

Terbangnya Luhut ke Yunan, Tiongkok terkait dengan pembahasan sejumlah kerja sama bilateral, khususnya sebagai strategi menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jadwal Laga UEFA Nations League 2020 Kroasia vs Swedia, Inggris vs Belgia Live Streaming Malam Ini

Kedua menteri tersebut membahas mengenai perdagangan dan investasi, kesehatan, pendidikan dan riset, vaksin, e-commerce, intelegensi artifisial atas kecerdasan buatan, serta pertukaran budaya dan masyarakat.

Sebagaimana diberitakan Depok.pikiran-rakyat.com dalam artikel 'Terbang Temui Menlu Tiongkok, Luhut Binsar Pandjaitan Harap Kerja Sama Segera Terlaksana' pada 11 Oktober 2020 berbagai permasalahan atau hal tertunda dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut.

Luhut menjelaskan jika Pemerintah Tiongkok akan menindaklanjuti permohonan Pemerintah Republik Indonesia. Hal tersebut guna adanya peningkatan akses pasar untuk buah tropis, produk perikanan dan seafood, serta sarang burung walet, dan penambahan impor batu bara dari Indonesia.

Baca Juga: Tambahan Kuota 3 Juta Penerima Program Banpres Produktif Usaha Mikro, Selengkapnya Disini!

Wang Yi juga dilaporkan akan ikut mendorong keterlibatan perguruan tinggi negaranya dalam pengembangan Pusat Konservasi, Penelitian dan Inovasi Tanaman Obat Tiongkok- Indonesia di Humbang Hasudutan, Sumatera utara.

"Pusat ini bisa kaya sekali dengan herbal yang berjumlah 30.000 spesies lebih, saya berharap dukungan dari Zhejiang University, Yunnan University, dan Pusat Riset Unggulan di Bidang Tanaman Obat dan Industri Terkait," kata Luhut.

Selain itu, kerja sama 'Two Countries Twin Parks' yang sejak tahun lalu diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Fujian juga akan ditindaklanjuti oleh Wang Yi.

Baca Juga: Tayangkan 'Adegan Ranjang' pada Jam Ramah Anak, Sinetron SCTV Samudra Cinta Kena Tegur KPI

Lebih lanjut, Luhut juga berharap agar kerja sama tersebut dapat segera terlaksana.

Di Indonesia, telah ada lokasi di Bintan seluas 4.000 hektare dengan infrastruktur pendukung yang sudah relatif baik.

Selain itu, dikatakannya bahwa konsep kerja sama juga dapat dikembangkan menjadi 'Two Countries Twin Parks with Multiple Zones' dengan menyiapkan setidaknya tiga kawasan industri yakni Bintan, Batang dan Aviarna Semarang.

Pria yang sempat menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia itu juga mengatakan bahwa proyek pengembangan Tsinghua South East Asia Center di Pulau Kura-Kura, di Bali juga menjadi perhatian Pemerintah Tiongkok.

Baca Juga: Trending Twitter, Inilah Lirik dan Terjemahan Lagu Inner Child V BTS

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dalam pertemuannya bersama Wang Yi, dirinya menyampaikan harapannya agar Pemerintah Tiongkok dapat mendorong para profesor dan pakarnya melakukan kolaborasi riset dengan Tsinghua South East Asia Center dan agar perusahaan teknologi seperti Huawei, dan Tencent ikut berinvestasi di sana.

Wang Yi menyatakan pihaknya selalu memandang hubungan Indonesia dan Tiongkok dari sudut strategis dan berharap agar kedua negara tersebut dapat memperkokoh saling percaya politik dan terus memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan.

"Kerja sama di berbagai area telah mencapai progres yang luar biasa cepat," tutur Wang Yi.

Sementara itu, terkait dengan kerja sama alih teknologi vaksin, Wang Yi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan kapasitas produksi vaksin terkuat di Asia Tenggara, sehingga dapat menjadi peluang bagi perusahaan Tiongkok untuk bekerja sama dengan tanah air.

Baca Juga: Fenomena Unik Pilkada 2020 Turunkan Angka Kasus Covid-19, Begini Penjelasan Doni Monardo

"Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama, khususnya berbagi teknologi dan pengalaman, supaya Indonesia bisa menjadi pusat produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara," ucapnya.

Kerja sama Program Pengentasan Kemiskinan Berbasis Iptek belajar dari pengalaman Tiongkok juga akan menjadi salah satu kerja sama strategis jangka panjang bagi kedua negara.

Dilaporkan bahwa Wang Yi akan menindaklanjuti permintaan Luhut agar Tiongkok dapat berbagi pengalaman melalui program ini.

Baca Juga: 2020 Idol Star eSports Championships Jadi Tayangan Liburan Chuseok Terpopuler

"Di era pandemi ini, kami masih bisa membebaskan semua kemiskinan sesuai target schedule (jadwal, red) kami, dan ini merupakan pertama kalinya sudah menghapuskan kemiskinan murni dalam sejarah 5.000 tahun. Kami bersedia berbagi pengalaman dengan Indonesia, dan akan menghubungkan dengan kantor yang terkait," tutur Wang Yi.***(Irwan Suherman/Depok.pikiran-rakyat.com)

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler