1 Dosis Vaksin AstraZeneca Timbulkan Efek Signifikan Atasi Virus Corona, Begini Ulasannya Hasil Penelitian

- 4 Februari 2021, 08:35 WIB
Ilustarasi Vaksin Covid 19
Ilustarasi Vaksin Covid 19 /Pixabay/torstensimon

LINGKAR MADIUN – Produsen vaksin AstraZeneca baru saja merilis hasil uji klinis vaksin COVID-19 pada hari Rabu, 3 Februari 2021. Hasil itu menunjukkan adanya peningkatan keefektifan dalam satu dosis vaksin.

Menurut hasil penelitian yang melibatkan 17 ribu subjek tersebut, satu dosis vaksin AstraZeneca bisa menghasilkan keefektifan hingga 76 persen.

Baca Juga: AstraZeneca Menyangkal Tingkat Keefektifan Vaksinnya Rendah pada Lansia

Baca Juga: Menkes: Pemerintah Siap Datangkan 100 Juta Vaksin Pfizer dan AstraZeneca

Ketika diberikan vaksin dosis kedua dalam selang waktu sekira 12 minggu atau lebih, tingkat keefektifan vaksin meningkat menjadi 82 persen.

Peneliti menggunakan studi terkontrol plasebo untuk mengevaluasi hasil tersebut. Dalam kelompok yang menerima vaksin, tidak ada subjek yang sakit hingga perlu rawat inap.

Baca Juga: AstraZeneca Menyangkal Tingkat Keefektifan Vaksinnya Rendah pada Lansia

Baca Juga: Menkes: Pemerintah Siap Datangkan 100 Juta Vaksin Pfizer dan AstraZeneca

Respon antibodi mengikat secara signifikan setelah vaksin diberikan dengan interval 12 minggu. Hasil tersebut jauh lebih baik jika vaksin kedua diberikan kurang dari enam minggu.

“Analisis utama ini menegaskan kembali bahwa vaksin kami mencegah terkena penyakit parah dan membuat orang tidak perlu dirawat di rumah sakit,” kata Sir Mene Pangalos, Wakil Presiden Eksekutif Riset & Pengembangan BioPharmasi di AstraZeneca.

Baca Juga: AstraZeneca Menyangkal Tingkat Keefektifan Vaksinnya Rendah pada Lansia

Baca Juga: Menkes: Pemerintah Siap Datangkan 100 Juta Vaksin Pfizer dan AstraZeneca

“Selain itu, memperpanjang interval pemberian dosis tidak hanya meningkatkan kemanjuran vaksin, tetapi juga memungkinkan lebih banyak orang untuk divaksinasi di awal. Bersamaan dengan temuan baru tentang penurunan tingkat penularan, kami yakin vaksin ini akan berdampak nyata dalam mengatasi pandemi,” tutur Pangalos.

Baca Juga: MUI: Vaksin Sinovac Terbuat dari Materi Halal dan Suci

Baca Juga: AstraZeneca Menyangkal Tingkat Keefektifan Vaksinnya Rendah pada Lansia

Baca Juga: Menkes: Pemerintah Siap Datangkan 100 Juta Vaksin Pfizer dan AstraZeneca

Dari penelitian itu, dosis tunggal tampaknya efektif untuk mencegah infeksi COVID-19 yang bergejala dalam 90 hari pertama inokulasi, tetapi bukan kasus asimtomatik dalam jangka waktu yang sama.

Mengamati jumlah tes PCR dengan hasil positif adalah strategi mengatasi pandemi yang efektif untuk mengetahui tingkat penularan virus dalam suatu populasi. Hasil positif yang lebih sedikit menyiratkan penurunan angka penyebaran virus.

Baca Juga: AstraZeneca Menyangkal Tingkat Keefektifan Vaksinnya Rendah pada Lansia

Baca Juga: Menkes: Pemerintah Siap Datangkan 100 Juta Vaksin Pfizer dan AstraZeneca

AstraZeneca sekarang tengah berupaya untuk mendapatkan persetujuan penggunaan vaksin secara darurat dari World Health Center (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia.

Sama seperti vaksin lainnya, vaksin AstraZeneca harus disimpan dalam suhu dingin pada dua hingga delapan derajat Celcius.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: The Hill


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah