Lawan Kudeta Myanmar, Serikat Pekerja Serukan Mogok Kerja dan Pejabat Partai Pemerintah Tewas di Tahanan

- 8 Maret 2021, 08:45 WIB
Ilustrasi demo. Serikat pekerja utama Myanmar meminta anggotanya untuk menutup ekonomi mulai Senin, 8 Maret 2021 untuk mendukung kampanye melawan kudeta bulan lalu.
Ilustrasi demo. Serikat pekerja utama Myanmar meminta anggotanya untuk menutup ekonomi mulai Senin, 8 Maret 2021 untuk mendukung kampanye melawan kudeta bulan lalu. /PIXABAY/niekverlaan

LINGKAR MADIUN- Serikat pekerja utama Myanmar meminta anggotanya untuk menutup ekonomi mulai Senin, 8 Maret 2021 untuk mendukung kampanye melawan kudeta bulan lalu.

Serta meningkatkan tekanan pada pemerintah militer ketika pasukannya menembakkan senjata dan menduduki rumah sakit di kota utama Yangon setelah hari protes besar-besaran.

Para saksi melaporkan suara tembakan atau granat kejut di banyak distrik ibu kota komersial setelah malam tiba, ketika tentara mendirikan kemah di rumah sakit dan kompleks universitas, media lokal melaporkan. Tidak jelas apakah ada yang terluka.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,7 Dini Hari Mengguncang Wilayah Wahai Maluku Tengah, Begini Getaran Gempa yang Dirasakan

Baca Juga: TImnas Indonesia U-23 Lumat Bali United 3-1, Simak Komentar Shin Tae Yong Usai Pertandingan Kepada Awak Media

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah organisasi nirlaba, mengatakan tentara dengan sengaja meneror penduduk di Yangon.

Unjuk kekuatan itu terjadi setelah beberapa protes nasional terbesar sejak kudeta 1 Februari, dan aliansi sembilan serikat pekerja mengatakan mereka merencanakan penutupan penuh diperpanjang ekonomi.

"Untuk melanjutkan kegiatan ekonomi dan bisnis seperti biasa ... hanya akan menguntungkan militer karena mereka menekan energi rakyat Myanmar," kata mereka dalam pernyataan bersama, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Sempat Jadi Polemik, Inilah Bahaya Miras Menurut Pandangan Islam

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah