Studi Baru Bongkar Rahasia Dinosaurus Sudah Punah Sejak 10 Juta Tahun Lalu Karena Bumi Ditabrak Benda Ini

- 8 Juli 2021, 15:00 WIB
 Studi terbaru dari ilmuwan menunjukkan dinosaurus telah punah sebelum asteroid menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu/pixabay/12222786
Studi terbaru dari ilmuwan menunjukkan dinosaurus telah punah sebelum asteroid menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu/pixabay/12222786 /

LINGKAR MADIUN- Sebuah studi baru menunjukkan dinosaurus sudah punah ketika asteroid memusnahkan mereka.

Para peneliti menemukan banyak spesies telah mati selama 10 juta tahun pada saat batu ruang angkasa menabrak Bumi 66 juta tahun yang lalu.

Bencana tersebut memicu kepunahan massal yang memungkinkan spesies mamalia seperti kita naik ke puncak rantai makanan.

"Kami menemukan bahwa keragaman dinosaurus menurun dari 76 juta tahun yang lalu," kata pemimpin peneliti Fabien Condamine kepada Live Science .

Baca Juga: Studi di AS Ungkap Kasus Kematian Global Covid-19 Mencapai 4 Juta Di Tengah Program Vaksinasi Dijalankan

Baca Juga: PPKM Darurat Masih Berlangsung, Berikut Ini Aturan Naik KRL Selama Masa Pandemi

Studi ini menemukan tingkat kepunahan melampaui evolusi spesies baru di enam kelompok dino jauh sebelum asteroid menghantam dan perubahan iklim bisa menjadi penyebab yang mendasarinya.

Tetapi peneliti lain mempertanyakan penggunaan metode statistik baru dalam studi untuk mengisi lubang dalam catatan fosil.

Penelitian baru melihat kapan spesies muncul dan mati dari daftar lebih dari 1.600 fosil dinosaurus, termasuk Tyrannosaurus dan Triceratops.

Baca Juga: Final EURO 2020 Italia Vs Inggris: Duel Bertabur Bintang dan Belum Pernah Terkalahkan, Simak Catatan Rekornya

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 8 Juli 2021,  Berada di Sel Tahanan, Mama Sarah Drop  Denyut Nadinya Tak Berdetak Lagi

Mengingat banyak celah dalam catatan fosil, para peneliti menggunakan model statistik untuk memperkirakan tingkat evolusi dan kepunahan selama 40 juta tahun terakhir ketika dinosaurus berkeliaran di Bumi.

Dr Condamine berkata: "Model ini memungkinkan kita untuk memperkirakan usia 'sebenarnya' kemunculan dan kepunahan setiap spesies, dan dengan melakukan ini untuk semua spesies, kita kemudian dapat menyimpulkan kurva keragaman dari asalnya hingga kepunahannya."

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan keragaman mempengaruhi keenam keluarga yang diamati, meskipun beberapa keluarga mengalami penurunan lebih dari yang lain.

Baca Juga: 3 Roket Ditembakkan Ke Kedutaan AS Di Irak Setelah Serangan Di Pangkalan

Baca Juga: Lakukan Evaluasi PPKM Darurat, Pemkab Madiun Akan Terapkan Operasi Yustisi di Beberapa Wilayah

Keragaman herbivora menurun tajam dalam 10 juta tahun terakhir zaman dinosaurus, sementara troodontid menunjukkan "penurunan yang sangat kecil," dalam lima juta tahun terakhir periode itu, kata Dr Condamine.

Tim penelitinya menyarankan spesies ini tidak dapat beradaptasi dengan perubahan iklim; selain itu, spesies baru yang "cocok" mungkin belum muncul pada saat itu.

Keanekaragaman dinosaurus berparuh bebek juga menurun lebih lambat daripada yang terjadi di keluarga lain dan bisa mengalahkan beberapa sepupu herbivora mereka, para peneliti menyarankan.

Baca Juga: Final EURO 2020 Italia Vs Inggris: Duel Bertabur Bintang dan Belum Pernah Terkalahkan, Simak Catatan Rekornya

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 8 Juli 2021,  Berada di Sel Tahanan, Mama Sarah Drop  Denyut Nadinya Tak Berdetak Lagi

Pendinginan iklim mungkin merupakan pendorong besar penurunan dino, tambah para peneliti.

Penurunan suhu tujuh derajat di Atlantik Utara sekitar waktu dinosaurus menghilang bisa membunuh banyak spesies herbivora, kata Dr Condamine.

"Herbivora adalah spesies kunci dalam ekosistem, dan hilangnya mereka menyebabkan kepunahan bertingkat," katanya.

Perubahan suhu juga dapat mempengaruhi perkembangbiakan dinosaurus karena jenis kelamin telur dapat ditentukan oleh suhu seperti pada buaya dan kura-kura modern, kata para peneliti.

Baca Juga: 3 Roket Ditembakkan Ke Kedutaan AS Di Irak Setelah Serangan Di Pangkalan

Baca Juga: Lakukan Evaluasi PPKM Darurat, Pemkab Madiun Akan Terapkan Operasi Yustisi di Beberapa Wilayah

"Pergantian jenis kelamin embrio dapat berkontribusi pada hilangnya keanekaragaman dengan iklim global yang mendingin pada akhir Kapur," tulis mereka dalam penelitian tersebut.

"Pendinginan ini secara langsung terlibat dalam peningkatan kepunahan dinosaurus 10 juta tahun sebelum jatuhnya asteroid," kata Dr Condamine.

"Memang, dinosaurus adalah organisme mesotermik [pertengahan antara berdarah panas dan dingin] dan karena itu sangat bergantung pada suhu lingkungan mereka untuk aktivitas mereka."***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x