Baca Juga: Angka Kesembuhan Di Indonesia Capai Tertinggi Hingga Melebihi 2 Juta Orang Sembuh Dari COVID-19
Dafna Shengras, direktur Pusat Ketahanan Ashkelon, mengatakan jumlah roket yang ditembakkan ke arah Ashkelon yang belum pernah terjadi sebelumnya meningkatkan tingkat kecemasan banyak anak di luar kemampuan untuk mengatasinya. Gejala psikologis dan fisik akibat stres lebih parah daripada di masa lalu.
“Orang tua tidak mengenali anak-anak mereka,” kata Shengras.
Gitty Peles, ibu dari lima anak, menjalankan pusat Chabad di Ashkelon bersama dengan suaminya yang rabi dan memimpin pusat penitipan anak.
Dia menganggap dirinya beruntung telah memulai serangkaian 24 sesi terapi keluarga yang ditawarkan secara gratis pada bulan Januari di Pusat Ketahanan lokalnya.
“Sebuah sirene roket meledak pada September 2020 dan salah satu putra saya sedang mandi dan tidak dapat mencapai kamar aman kami dalam waktu 40 detik. Dia histeris selama berjam-jam setelahnya,” kata Peles.
Seorang konselor sekolah menyadari bahwa dia dan anak-anak lain dalam keluarga menderita kecemasan dan merujuk mereka ke Pusat Ketahanan.”